Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta akan operasi Bina Kependudukan (Binduk) dalam menyambut para pendatang baru di Ibu Kota. Operasi ini digelar setelah arus balik selesai, yakni H+ 14 Lebaran.
"Dikasih waktu 14 hari. Berarti dihitung 14 hari untuk lapor ke RT dan kelurahan. Dalam waktu itu juga kita memonitor kantong pendatang baru di wilayah. Kelihatannya sudah mulai ketemu yakni daerah industri, kampus, perdagangan, ekonomi, industri hiburan," ucap Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Edison Sianturi saat dihubungi, Selasa (26/6/2018).
Rencananya, Gebyar Binduk akan dilakukan pada 10 Juli 2018. Edison memperkirakan akan ada kenaikan jumlah pendatang baru tahun ini, meski tidak akan signifikan.
Advertisement
"Kalaupun naik enggak signifikan. Karena kelihatannya dari tiga tahun terakhir fluktuasi pendatang baru itu seperti tahun 2015. Itu kan 2015 itu 70.500, 2016 itu 86.000, 2017 itu 70.700," kata dia.
Edison mengatakan, Jakarta terbuka untuk semua. Namun, sebelum mengadu nasib ke Jakarta ia mengimbau pendatang memastikan kesehatan terjaga dan memiliki keterampilan
"Tiga hal yang kita minta. Pertama jaga kesehatan, makanya gubernur memberikan pesan kalau mau bertarung, pertama kita minta kan kesehatan. Dia harus kuat harus sehat. Kedua memilki keterampilan dan ketiga tempat tinggal," Edison menandaskan.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Anies Minta Pendatang Divaksin
Gubernur DKI Anies Baswedan mengharuskan setiap pendatang baru di Jakarta untuk melakukan vaksinasi. Hal ini untuk mencegah adanya masalah kesehatan di Ibu Kota.
"Pastikan semua imunisasi, (dan) vaksin itu dibereskan. Sehingga kedatangannya kalau pun nanti ada masalah tidak memberikan kontribusi problem ke daerah baru," kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Kamis 21 Juni 2018.
Dia pun meminta seluruh pendatang untuk mendaftarkan diri dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ini merupakan antisipasi dari pihak DKI agar ketika pendatang tersebut sakit, bisa langsung mendapat penanganan kesehatan. Terlebih, jika mereka memiliki riwayat penyakit.
"Pastikan ikut dalam JKN, sehingga kalau ada masalah kesehatan tidak menjadi masalah karena seringkali datang ke sebuah tempat tanpa ada jaminan kesehatan, (dan) tanpa keikutsertaan di JKN, lalu ketika ada masalah kesehatan mengalami kerepotan," Anies Baswedan mewanti.
Advertisement