Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar mengklaim menjadi salah satu parpol yang paling banyak memenangi Pilkada serentak 2018. Dalam helatan itu, calon yang diusung Golkar menang dengan rasio 58,82 persen.
Terkait hal itu, pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan, perlahan Golkar mulai teruji di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto. Dia menilai, ini membuat Golkar memiliki posisi tawar yang kuat nantinya.
Baca Juga
"Itu menjadikan Golkar bak gadis cantik dan hasil pilkada Golkar ini tentu menunjukkan bargaining politiknya semakin menguat," ucap Emrus dalam keterangan tertulis, Minggu (1/7/2018).
Advertisement
Dia pun memuji racikan yang diramu di bawah kepemimpinan Airlangga yang menurutnya cukup jeli memilih para calon kepala daerah.
"Saat ini racikan calon-calon yang diusung dalam pilkada oleh Airlangga cukup berhasil, bisa dikatakan kemenangan Golkar di pilkada kali ini adalah keberhasilan Airlangga Hartarto dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar," ungkap Emrus.
Karenanya, masih kata dia, berkaca dari hasil Pilkada 2018, bisa saja Golkar mendapatkan tempat di sisi Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019.
"Maka bisa saja Jokowi meminang cawapresnya dari Golkar lagi," pungkas Emrus.
Diketahui, dari 17 provinsi yang menggelar pilkada, ada 10 pasangan calon yang diusung Golkar memenangkan pertarungan berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei dan internal Golkar. Hal itu diungkapkan Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus, Jumat 29 Juni 2018.
Secara nasional, dari 171 daerah yang menggelar pilkada, Golkar menang di 91 titik. Pencapaian ini, kata Loedwijk, membanggakan dan membahagiakan pengurus Partai Golkar. Capaian ini, lanjut dia, juga berkat kerja keras pengurus partai baik di pusat maupun daerah.
"Kita melihat ada sesuatu yang menggembirakan," ujarnya.
Ada 10 daerah di mana calon yang diusung Golkar menang dengan akumulasi perolehan suara rata-rata di atas 50 persen.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Berharap Airlangga Jadi Cawapres
Meski demikian, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, Golkar tak ngotot menawarkan kadernya sebagai cawapres Jokowi. Perihal cawapres ini, Golkar menyerahkan sepenuhnya pada Jokowi. "Kita pertama serahkan ke Pak Jokowi," ujar dia.
Namun, Ace tak menampik jika partainya berharap dipilih Jokowi. Golkar telah menyiapkan Ketua Umum Airlangga Hartarto yang akan disodorkan kepada Jokowi.
Airlangga mendapat dukungan penuh dari internal untuk menjadi cawapres. Namun demikian ia mengatakan pihaknya tak bisa mendesak Jokowi agar memilih Airlangga.
"Oleh karena itu, yang mau bukan hanya Partai Golkar tapi ada figur-figur lain yang mau. Tentu itu dikembalikan kepada Pak Jokowi sendiri. Cuma dari internal partai kita ingin kader terbaik kita yaitu Pak Airlangga," jelasnya.
Advertisement