Kisah Kembalinya Nining yang Hilang Terseret Ombak Pelabuhan Ratu Setahun Lalu

Kerabat keluarga Nining, Jejen, menuturkan dirinya beberapa kali menerima mimpi bahwa Nining minta dijemput di Pantai Pelabuhan Ratu.

oleh Andrie HariantoMulvi Mohammad diperbarui 02 Jul 2018, 13:19 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2018, 13:19 WIB
Tenggelam
Ilustrasi Foto Tenggelam (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan setengah baya dari Sukabumi, Nining, dikabarkan ditemukan hidup setelah hilang terseret ombak Pantai Pelabuhan Ratu. Dia dilaporkan terseret ombak sejak 8 Januari 2017.

Kerabat keluarga Nining, Jejen, menuturkan dirinya beberapa kali menerima mimpi bahwa Nining minta dijemput di Pantai Pelabuhan Ratu. Dia menganggap mimpi tersebut sebagai ilham.

Akhirnya, dia dan beberapa kerabat juga putranya Nining berangkat ke Pelabuhan Ratu, Sabtu 30 Juni 2018, jam 00.00 WIB.

"Jam 12-an malam, sudah tergeletak di pesisir mungkin kena ombak terseret-seret," kata Jejen di Sukabumi, Senin (2/7/2018).

Keluarga yakin perempuan tersebut adalah Nining. Keluarga lantas membawanya pulang ke rumah. Saat itu, Nining dalam kondisi sadar namun tidak banyak berkomunikasi.

"Saya sudah kenal memang itu raganya, dari wajah, rambut, pakaiannya, cuma kalau dulu agak gemuk ini kurus," kata Jejen.

Okih Pajri Assidiq (46), Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, menuturkan terkait peristiwa hilangnya Nining. 8 Januari 2017 pihaknya menerima laporan adanya orang terseret ombak dan tenggelam di Pelabuhan Ratu.

"Saat itu Ibu Nining mandi bersama adik dan cucuknya di Pelabuhan Ratu, lalu adik dan cucunya ini menepi dan meminta korban untuk menepi. Sementara mereka berhasil menepi, korban terlihat terseret ombak dan hilang," kata Okih kepada Liputan6.com, Senin (2/7/2018).

Berdasarkan laporan tersebut SAR melakukan pencarian. Sesuai standar prosedur pencarian dilakukan tujuh hari. Namun, segala upaya tidak membuahkan hasil meski pencarian dilakukan sampai ke tengah lautan.

"Kami sampaikan ke keluarga soal hasil pencarian dan keluarga menerimanya," kata Okih.

Tujuh hari setelah penutupan upaya pencarian, Polsek setempat mendapatkan laporan ada jenazah mengambang di Pantai Karangpapak, Cisolok, Sukabumi. Jenazah yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

 

Kabar Mengejutkan

SAR berasumsi saat itu bahwa jasad yang ditemukan itu adalah jasad Nining. Karena tidak ada laporan orang hilang sejak laporan terakhir hilangnya Nining.

SAR dan keluarga pun membawa jasad tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah Sukabumi untuk dilakukan autopsi dan tes DNA. Namun, Oki mengaku tidak tahu menahu hasil dari tes tersebut karena menyerahkannya kepada pihak kepolisian dan keluarga.

"Akhirnya karena tersimpan lama di rumah sakit, jasad tersebut dimakankan di belakang rumah sakit," tutur Okih.

Kabar mengejutkan datang akhir pekan lalu. Okih mendapatkan kabar Nining kembali dalam keadan hidup. Dia lalu mendatangi keluarga Nining di Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit dan bertemu Jejen.

Okih menuturkan, pihak keluarga menyampaikan bahwa Jejen kerap didatangi Nining dalam mimpi. "Dalam mimpi tersebut Nining minta dijemput di pos Pelabuhan Ratu, pantai Citepus," kata Okih menuturkan kisah Jejen.

Akhirnya, Jejen dan beberapa keluarganya berangkat ke Pelabuhan Ratu Sabtu 30 Juni 2018. Mereka tidak menemukan Nining sesuai mimpi yang didapat.

"Tapi Bu Ela, adik Nining, feeling ke arah barat 500 meteran di Pantai Istiqomah. Dan di situ ditemukan Bu Nining tergeletak di pantai yang masih berair, tubuhnya miring menghadap ke darat, pakaian masih utuh seperti yang dinyatakan hilang 8 Januari lalu, masih basah dan bercampur pasir," tutur Okih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya