Liputan6.com, Sukabumi - Tim medis RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi telah memeriksa kejiwaan Nining Sunarsih (53). Keluarga mengklaim, Nining linglung setelah tenggelam di Pelabuhan Ratu dan hilang selama 1,5 tahun.
Dokter Kejiwaan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Tommy Hermansyah, mengungkap hasil diagnosis, sementara Nining mengalami depresi berat.
"Setelah saya periksa, status fisiknya normal. Setelah itu jiwanya dari status psiatrikus atau mentalisnya, Beliau mengalami depresi berat dengan ciri psikotik atau psikosis," ujar Tommy dalam jumpa pers di RSUD R Syamsudin SH, Rabu (4/7/2018).
Advertisement
Diagnosa itu didasarkan pada beberapa gejala, yakni kendala komunikasi, keluarnya air mata, dan gerakan mulut.
"Saya lihat tadi, terkadang mulutnya seperti bicara sendiri," tutur Tommy.
Untuk penanganan medis lanjutan, kata Tommy, Nining akan dipindahkan ke Ruang Kemuning rumah sakit itu. Dokter akan mengobservasi lebih dalam kondisi kejiwaannya, serta memberikan obat antidepresan dan antipsikosis.
"Sementara itu masih kami pasang infus, karena si ibunya masih sulit jika disuapi makan," ujar Tommy.
Biasanya, kata Tommy, kondisi psikis pasien dengan gejala serupa berkembang lebih baik dalam perawatan selama dua hingga tiga minggu. Namun, juga ditentukan dari kondisi pribadi pasien sendiri.
"Mudah-mudahan bisa seperti pasien lain, bisa sembuh," ucap Tommy.
Â
Â
Sehat Sebelum Hilang
Adik kandung Nining, Elah (37), mengungkapkan kondisi kakaknya sebelum hilang baik-baik saja. Tidak ada gejala aneh yang mengarah ke dugaan depresi berat.
"Sebelumnya hilang ya biasa saja. Malah sering bantu orang, kan pernah jadi kader Posyandu juga guru Paud," tutur Elah.
Nining adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Nining memiliki dua anak laki-laki yang semuanya sudah berkeluarga.
Elah mengungkapkan, Nining pernah menikah sebanyak dua kali. Suami yang pertama meninggal dunia.
"Kalau yang nikah kedua kalinya kan cerai, jauh beberapa bulan sebelum kakak saya hilang. Tanggal pasti cerainya saya lupa," tutur Elah.
"Sejak cerai juga biasa-biasa aja, enggak seperti sekarang,"Â ucap Elah.
Jika mendengar cerita keluarga, dokter kejiwaan RSUD R Syamsudin SH, Tommy Hermansyah, menilai gangguan jiwa yang terjadi adalah hal yang wajar.
Menurut Tommy, seseorang bisa mengalami gangguan jiwa jika terisolasi sendirian minimal tiga minggu.
"Mudah-mudahhan bisa sembuh, apalagi kata keluarga sebelumnya kan enggak ada gangguan jiwa," pungkas Tommy.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement