TGB: Dukungan untuk Jokowi Bersifat Pribadi, Tak Terkait Demokrat

TGB mengaku belum pernah berkomunikasi dengan Partai Demokrat terkait dukungannya untuk Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2018, 20:09 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2018, 20:09 WIB
Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi
Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi memberikan sambutan pada acara Aliansi Strategis antara Alumni Universitas Al-Azhar Mesir dan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), di Jakarta, Rabu (21/2). (Liputan6.com/Pool/Ihwan)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi membantah dukungannya kepada Jokowi di Pilpres 2019 karena pengungkapan kasus penjualan saham PT Newmont Nusa Tenggara. TGB sendiri sempat menjadi terperiksa terkait kasus itu.

"Tidak ada sangkut pautnya keputusan saya mendukung pemerintahan saat ini untuk periode selanjutnya dengan persoalan eksternal, baik itu terkait dengan KPK, Demokrat maupun masalah lainnya," ujar TGB di Mataram, Jumat (6/7/2018).

TGB mengatakan, dukungan kepada Jokowi murni sebagai keputusan pribadi dan tanggung jawab sebagai anak bangsa.

"Saya telah mengamati situasi perpolitikan nasional selama empat tahun belakang ini. Dalam pandangan saya, gesekan dan polarisasi umat dengan menggunakan sentimen agama semakin mengkhawatirkan," kata TGB seperti dilansir Antara.

Karena itu, menurut dia, sentimen agama tidak boleh dimanfaatkan dalam dunia politik. Gubernur NTB dua periode ini menyatakan belum pernah berkomunikasi dengan Partai Demokrat terkait pernyataannya tersebut. Termasuk dengan Dewan Muttasyar Nandlatul Wathan (NW).

Dia kembali menegaskan bila keputusannya mendukung Jokowi dua periode sebagai pernyataan pribadi dan tidak terkait dengan sejumlah persoalan lain.

"Itu pernyataan pribadi dan tidak ada sangkut paut dengan yang lain," tegas TGB. 

Dukung 2 Periode

Jokowi saat Peresmian KEK Mandalika di Lombok
Jokowi saat Peresmian KEK Mandalika di Lombok

Sebelumnya, TGB menganggap Jokowi sangat layak kembali maju sebagai calon presiden di Pilpres mendatang.

"Suatu transformasi enggak cukup hanya lima tahun, ketika periodisasi maksimal 10 tahun. Saya rasa sangat fair kita beri kesempatan Beliau untuk kembali melanjutkan," ucap TGB saat berkunjung ke Redaksi Liputan6 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta. 

Menurut dia, kendati Jokowi kalah telak di NTB saat Pilpres 2014 lalu, Provinsi NTB justru menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian besar dari Jokowi.

Salah satu bukti adalah diresmikannya Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok, yang digadang sebagai The Next Nusa Dua.

"Saat bertemu Beliau pertama kali, saya katakan ke Pak Jokowi, saya dulu Ketua Pemenangan Prabowo di NTB, Pak. Tapi Beliau katakan, sudah lupakanlah..," kata TGB.

TGB sendiri mengaku menjadi Tim Pemenangan Prabowo di Pilpres 2019 karena diminta oleh seseorang yang menurutnya dia hormati. Karena itu, dia tidak bisa menolak permintaan tersebut.

"Bayangkan saya menjadi Ketua Tim Pemenangan, tapi tidak pernah sekalipun bertemu dengan Pak Prabowo," ucap TGB.

Saksikan Video pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya