Liputan6.com, Jakarta - Demi pemilaharaan sistem tiket elektronik, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), hari ini, Senin (23/8/2018), kembali memberlakukan pemakaian tiket kertas bagi para pengguna setia Commuter Line.
VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa mengatakan, hal ini dilakukan guna mengantisipasi adanya penumpukan penumpang. Untuk itu, pihaknya meminta pengguna Commuter Line menyiapkan uang tunai untuk mempercepat proses transaksi dengan tiket kertas.
Namun nyatanya di lapangan, penumpukan penumpang terjadi. Hampir di semua stasiun terjadi antrean panjang. Banyak calon penumpang mengeluhkan kondisi ini.
Advertisement
Berikut ini sejumlah fakta peralihan tiket elektronik Commuter Line ke tiket kertas di KRL Jabodetabek.
1. Rp 3 Ribu ke Semua Tujuan
Pemberlakuan tiket kertas dilakukan di 79 stasiun KRL dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir.
Tiket kertas dijual Rp 3 ribu untuk semua stasiun tujuan.
Untuk prosedur pembeliannya, pengguna Commuter Line cukup mengantre di loket maupun pada petugas di luar loket yang melayani pembelian tiket kertas.
"Satu tiket kertas hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna untuk satu kali perjalanan KRL," kata Eva.
2. Alasan Tiket Kertas Diberlakukan
Kurang lebih lima tahun sudah, PT KCL memberlakukan penggunaan tiket elektronik bagi para penumpang Commuter Line, tepatnya sejak Juli 2013.
Dengan alasan pemeliharaan serta pembaharuan sistem, pihak PT Commuter Line berharap keandalan sistem tiket eletronik bisa terus terjaga dalam waktu lama.
Advertisement
3. Keluhan Penumpang KRL
Meski demi alasan di atas, banyak penumpang setia yang setiap hari menggunakan Commuter Line mengeluhkan kondisi ini.
Salah satunya seperti yang dirasakan pemilik akun Twitter @megaasusantii. Mega adalah pengguna setia Commuter Line yang tinggal di kawasan Cikarang, Bekasi.
Setiap hari dia menggunakan transportasi ini untuk beraktivitas di Jakarta. Dengan waktu menunggu kereta yang hanya datang satu jam sekali, ditambah harus antre tiket kertas, dia harus menunggu satu jam lagi karena keretanya telah berangkat.
"Cikarang - Jakarta kota cuma ada 1 jam sekali . Terus ngantri tiket kertasnya lama eh keretanya keburu berangkat nunggu lagi kereta berikutnya 1 jam lagi .. gini amat rumah dipelosok @CurhatKRL @CommuterLine," katanya melalui Twitter, Senin (23/7/2018).
Pemilik akun @pancazz37m juga mempertanyakan kreativitas PT KCI mencari solusi alternatif selain tiket kertas.
"Apa nggak ada solusi buat antri tiket kertas, masak 14 hari mau kek gini terus? Saya udah antri dari jam 5.30 belum sampe depan loket juga di bojonggede," ia berujar.
4. Antrean Tiket Mengular
Stasiun Depok Lama, Stasiun Cilebut, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Rawa Buntu adalah sejumlah stasiun yang tadi pagi sempat mengular akibat kebijakan tiket kertas yang dikeluarkan PT Kereta Commuter Indonesia.
Antrean bahkan terlihat hingga ke luar stasiun.
"Saat ini kartu multitrip, THB tidak dapat digunakan, silakan mengantre untuk mendapat tiket kertas," teriak petugas menggunakan pengeras suara.
Saat itu, tidak sedikit para penumpang KRL yang ingin menerobos masuk tanpa tiket.
Untuk meredakan suasana, VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa meminta maaf kepada pemilik Kartu Multitrip (KMT) maupun kartu uang elektronik dari bank.
Saksikan video pilhan di bawah ini:
Advertisement