Kerap Pindah Partai, Yusuf Supendi Bantah Disebut 'Kutu Loncat'

Perjalanan Yusuf di dunia politik berawal ketika dirinya mendirikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 28 Jul 2018, 19:18 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2018, 19:18 WIB
Yusuf Supendi
Bakal calon anggota legislatif dari PDI Perjuangan Yusuf Supendi. (Liputan6.com/Hanz Jimenes Salim)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon anggota legislatif dari PDI Perjuangan Yusuf Supendi membantah anggapan dari berbagai yang menyebut dirinya 'kutu loncat'. Pasalnya, Yusuf beberapa kali berganti partai politik.

"Fenomena politisi kutu loncat dan bursa transfer pemain sepak bola kian mencuat dan menggelikan. Namun saya berkeyakinan bahwa InsyaAllah saya tidak termasuk dua hal tersebut," kata Yusuf Supendi dalam sebuah diskusi di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (28/7/2018).

Perjalanan Yusuf di dunia politik berawal ketika dirinya mendirikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia juga sempat menjadi anggota DPR selama 12 tahun dari fraksi PKS.

Kemudian pada 2013 lalu, Yusuf memilih angkat kaki dari partai yang didirikannya dan bergabung ke Partai Hanura. Lalu setelah dari Hanura, pada 2018 ini ia menjadi kader dan dicalonkan oleh PDIP sebagai caleg pada Pileg 2019 mendatang.

Yusuf mengaku tak mudah bagi dirinya mengambil keputusan bergabung ke PDIP. Butuh pertimbangan yang tidak sebentar hingga akhirnya ia memutuskan berlabuh ke partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.

"Disebabkan karena saya bergabung bersama PDI Perjuangan adalah hasil ijtihad politik yang cukup panjang," ucap Yusuf.

Yusuf Supendi pun mengklaim tidak ada mahar politik yang diajukan PDIP ketika ia memutuskan menjadi kader.

"Saya tidak memberi uang ke PDI Perjuangan dan PDI Perjuangan pun tidak memberi uang, tidak akan terjadi transfer," tandas dia.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya