Bamusi: Enggak Mungkin Pak Jokowi Sulut Perpecahan

Menurut Gus Falah, arahan Jokowi itu bukan untuk mengompori relawan pendukungnya melawan serangan politik dengan perkelahian fisik.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Agu 2018, 08:06 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 08:06 WIB
Presiden Jokowi Beri Keterangan Terkait Kelahiran Cucu Kedua
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Pool/Kris - Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru menyatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak mungkin menyulut perpecahan umat di Indonesia. Falah menyampaikan hal itu untuk menanggapi banyaknya kritikan yang ditujukan pada Jokowi setelah berpidato di hadapan relawan pendukungnya.

"Pak Jokowi kan santun, menghormati perbedaan, menghargai keberagaman, enggak mungkin menyulut perpecahan," kata pria yang akrab disapa Gus Falah itu, melalui pernyataan tertulis, Senin (6/8/2018).

Kepada para relawan pendukungnya di Sentul akhir pekan lalu, Jokowi meminta para relawannya berkampanye dengan cara yang baik pada pemilihan presiden 2019. Kemudian, Jokowi juga meminta relawan pendukungnya tidak takut apabila mendapat serangan dari lawan politik.

"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi.

"Tapi jangan ngajak (berantem) lho. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut," kata Jokowi.

Menurut Gus Falah, arahan Jokowi itu bukan untuk mengompori relawan pendukungnya melawan serangan politik dengan perkelahian fisik. Namun, kata Gus Falah, Jokowi meminta relawannya berkampanye dengan santun, tidak menggunakan fitnah, dan tidak takut dengan serangan fitnah.

Menurut Gus Falah, makna pidato Jokowi terhadap relawannya itu kemudian dipelintir atau digoreng kelompok lawan yang kesulitan menemukan kelemahan Jokowi.

“Ini kan karena sulitnya menemukan kelemahan Jokowi, jadinya hal-hal kecil digunakan sebagai serangan politik, pidato dimaknai salah dan disebarkan oleh kelompok yang berseberangan dengan Jokowi,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, umat kini sudah semakin cerdas dan akan menggunakan semua sumber informasi untuk menilai suatu isu yang berkembang. Gus Falah yakin serangan politik yang tidak sesuai fakta tidak akan laku dan tidak akan memengaruhi masyarakat dalam memilih pemimpinnya nanti.

“Sumber informasi kan sudah banyak, umat pasti tahu yang sebenarnya. Pidatonya kan jelas, videonya ada, enggak mungkin Jokowi memprovokasi,” ujar Gus Falah.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya