Fokus, Jakarta - Bank Dunia menilai Indonesia tidak perlu khawatir dengan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Fundamental ekonomi Indonesia masih kuat dilihat dari sejumlah faktor. Tingkat inflasi rendah, kebijakan fiskal, dan moneter pun dinilai kredibel.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Sabtu (8/9/2018), kondisi makro ekonomi Indonesia yang cukup kuat dan respon pemerintah dalam membuat kebijakan menghadapi pelemahan rupiah dinilai bisa membantu mengatasi hal ini.
Kepala perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo A Chaves berharap kondisi ini bisa menjadi momentum untuk menekan defisit transaksi berjalan. Pelemahan nilai tukar rupiah dapat dirasakan berdampak terhadap impor, namun bisa disiasati untuk meningkatkan pendapatan dari sisi ekspor.
Advertisement
Menurutnya Indonesia masih lebih baik dibanding negara lain. Lemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hanya 9 persen sejak awal tahun. Bandingkan dengan Argentina yang mencapai 50 persen.
"Kita optimis. Jadi lembaga pemeringkat fitch dan kemarin Black Rock, perusahaan managerial keuangan terbesar di dunia menilai bahwa atas fundamental, kebijakan, dan respon yang ada. Mereka percaya atas komitmen pemerintah untuk menstabilkan indikator makro ekonomi. Kami pun juga percaya. Banyak pemicu global, tapi pemerintah bisa merespon dengan baik," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Rodrigo A Chaves
Kondisi pelemahan rupiah saat ini menurut Bank Dunia jauh berbeda dibandingkan tahun 1998 dimana saat itu rupiah melemah cukup dalam yakni 32 persen. (Rio Audhitama Sihombing)