GP Ansor Minta Masyarakat Tak Diam Jika Konsesus Kebangsaan Terancam

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh elemen bangsa tak diam menghadapi sekelompok pihak yang berupaya mengoyak persatuan Indonesia.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Sep 2018, 06:07 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2018, 06:07 WIB
GP Ansor gelar Peringatan Nuzulul Quran dan Hari Lahir Pancasila
Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qousam berpidato dalam acara Peringatan Nuzulul Quran dan Hari Lahir Pancasila di kantor PP GP Ansor, Jakarta, Sabtu (02/6). Peringatan ini mengusung tema Alquran Suci, Pancasila Sakti. (Liputan6.com/Pool/Sandoval)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh elemen bangsa tak diam menghadapi sekelompok pihak yang berupaya mengoyak persatuan Indonesia saat ini. Dia meminta masyarakat memiliki kesadaran bersama dan bergerak guna membentengi gerakan mereka.

 

"Kita ingin semua orang, mayoritas masyarakat yang toleran dan cinta persatuan, berani bersuara, tidak lagi memilih diam," ucap pria yang akrab disapa Gus Yaqut dalam keterangannya, Minggu (16/9/2018).

Dia menuturkan, pihaknya telah seringkali memperingatkan kepada warga bangsa tentang adanya ancaman dari sekelompok kecil orang yang ingin mengubah atau merusak konsensus kebangsaan. Selain itu, dirinya juga melihat ada pihak-pihak yang menggunakan agama sebagai alat politik dan sumber konflik.

"Jika ini dibiarkan, sangat membahayakan keutuhan bangsa yang berdiri di atas kemajemukan," ungkap Gus Yaqut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Agama Dijadikan Rahmah

Dalam situasi ini, kata dia, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 harus tetap kokoh jadi pengikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agama juga harus dijadikan rahmah, atau sumber kasih sayang dan perdamaian, sebagaimana telah dipraktikkan berabad-abad oleh nenek moyang bangsa Indonesia.

Karenanya, menurut Gus Yaqut, Kirab Satu Negeri yang digelar Pimpinan Pusat GP Ansor, salah satunya dilatarbelakangi persoalan tersebut. Dia yakin, semua rakyat Indonesia setuju dan mendukung tujuan-tujuan mulia ini.

"Kita ini sama menghirup udara dari kolong langit Indonesia. Sama minum dari air bumi pertiwi, sama lahir, tumbuh dan mati di tanah nusantara, sama ingin membela agama, bangsa dan negeri dalam satu tarikan napas. Kita ini sama Indonesia," jelas Gus Yaqut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya