Gaduh Buwas dan Mendag Enggar Soal Impor Beras, Ini Kata Rizal Ramli

Menurut dia, sudah saatnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengganti Mendag.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Sep 2018, 18:51 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2018, 18:51 WIB
Ketika Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli Nobar Film Dilan 1990
Mantan menteri koordinator (menko) bidang kemaritiman Rizal Ramli menggelar nonton bareng (nobar) film Dilan 1990 di Jakarta, Kamis (8/12). Acara dilangsungkan di mal Senayan City. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengomentari silang pendapat antara Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita dengan Dirut Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) terkait penyimpanan beras impor. Menurut dia, sudah saatnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengganti Mendag.

"Saya imbau Presiden Jokowi untuk bersikap. Sudah jelas kok angkanya yang benar. Enggak bisa biarkan Enggar kayak gini, petantang-petenteng kayak gini. Sudah waktunya diganti," kata Rizal di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9).

Karena itu, Rizal berharap Jokowi bisa bertindak tegas. "Ini kami belum mutusin di pihak siapa. Tunjukkan. Saya minta Jokowi tegas. Orang Mendagnya enggak mutu kok," tegas Rizal Ramli.

Sebelumnya, silang pendapat Perum Bulog dan Kementerian Perdagangan kian meruncing. Saat ini Bulog mengaku gudang penyimpanan beras telah penuh dan terpaksa menyewa gudang milik TNI AU.

Tingginya pasokan beras dalam negeri karena beras impor terus masuk ke Gudang Bulog dan penyerapan beras di pasar sangat minim. Namun demikian, Kemendag yang memberi izin impor beras menyebut tidak mau mengurus soal gudang penyimpanan beras ini.

"(Solusinya pak?) Gak tahu saya bukan urusan kita. Urusan Bulog," kata Mendag Enggar saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (18/9).

 

Buwas Bingung

Menanggapi ini, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengaku bingung karena tidak ada lagi tempat penyimpanan. Padahal, impor beras adalah tugas dari pemerintah. Dia heran pada Kemendag yang seolah lepas tangan.

"Saya bingung ini berpikir negara atau bukan. Coba kita berkoordinasi itu samakan pendapat, jadi kalau keluhkan fakta gudang saya bahkan menyewa gudang itu kan cost tambahan. Kalau ada yang jawab soal Bulog sewa gudang bukan urusan kita, mata mu! Itu kita kan sama-sama negara," katanya.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya