Pemerintah Bangun Hunian Sementara Korban Bencana Sulteng di 11 Ribu Lokasi

Hunian bagi korban gempa Sulawesi Tengah akan dilengkapi sejumlah fasilitas.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 15 Okt 2018, 13:14 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2018, 13:14 WIB
Potret Udara Ribuan Perumnas Balaroa yang Hilang Akibat Gempa
Pandangan udara Perumnas Balaroa yang rusak dan ambles akibat gempa bumi Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10). Berdasarkan data Lapan, dari 5.146 bangunan rusak sebanyak 1.045 di antaranya Perumnas Balaroa yang ambles. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengungkapkan, pemerintah akan segera membangun hunian sementara bagi para korban bencana di Sulawesi Tengah.

"Untuk sementara, masyarakat butuh hunian sementara," kata Wiranto saat memberikan keterangan persnya di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (15/10/2018).

Menurut Wiranto, para korban sudah tidak mungkin untuk tinggal di tenda-tenda pengungsian. Sebab, kenyamanan dan kesehatan menjadi masalah utama bagi para korban.

"Maka pemerintah sudah membuat kebijakan untuk membuat rumah hunian sementara. Dihuni oleh masyarakat yang bersifat sementara," ucap Wiranto.

Wiranto mengatakan hunian sementara ini merupakan barak besar. Barak ini nantinya bisa ditempati oleh 12 kepala keluarga korban gempa Sulawesi Tengah.

Fasilitas

Kemudian dilengkapi sejumlah fasilitas, di antaranya MCK, dapur, dan fasilitas rumah tangga lainnya.

"Jadi dihitung sementara 11.200 lokasi, karena ini sementara," kata Wiranto.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya