Menag: Santri Harus Jadi Pionir Persatuan Bangsa

Santri tidak boleh terbawa pengaruh radikalisme yang belakangan trennya mengalami pertumbuhan.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2018, 06:27 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2018, 06:27 WIB
Sidang Isbat Tetapkan Hari Raya Idul Fitri
Menteri Agama Lukman Hakim memberikan keterangan hasil sidang isbat di Jakarta, Kamis (14/6). Pemerintah melalui mekanisme sidang isbat menetapkan 1 Syawal 1439 Hijriah jatuh pada Jumat 15 Juni 2018 (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta santri menjadi pionir dalam menjalin persatuan dan kesatuan bangsa.

Di sela Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) V di Bumi Perkemahan Abdurrahman Sayoeti Musa, Jambi, Kamis 25 Oktober 2018, Lukman mengatakan santri harus bisa menjaga keutuhan negara sembari konsisten di jalur ke-Islaman.

Dalam keterangan tertulis, dia mengatakan santri tidak boleh terbawa pengaruh radikalisme yang belakangan trennya mengalami pertumbuhan.

"Pada perkembangan terakhir ini, kelompok-kelompok radikal selalu mempertentangkan antara keislaman dengan keindonesiaan," kata Menag seperti dilansir Antara.

Dengan simbol-simbol Islam, kata dia, kelompok itu melakukan hal-hal yang berimplikasi memecah belah persatuan bangsa.

Lukman mengatakan, sejarah pesantren justru cukup kental dengan warna nasionalisme dan patriotisme.

 

Inkubasi Para Pejuang

Pada masa penjajahan, kata dia, pesantren menjadi tempat penggemblengan para pejuang.

"Untuk itu, pesantren harus terus menggelorakan pentingnya cinta Tanah Air dan patriotisme," kata Lukman.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya