Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menerima kunjungan Wakil Presiden Panama, Isabel Sant Malo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (26/10/2018). Pertemuan itu membahas rencana peningkatan hubungan dagang kedua negara.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Menteri Luar Negeri Panama itu, Bamsoet sempat menyinggung soal Panama Papers. Dokumen Panama Papers ini pertama kali dipublikasikan pada 2016 lalu.
Baca Juga
Dalam dokumen ini muncul beberapa nama pengusaha asal Indonesia yang diduga terlibat dalam skandal Panama Papers.
Advertisement
"Tadi kami juga menyinggung soal Panama Papers ya. Tapi beliau (Wapres Panama) menjelaskan bahwa itu sebetulnya justru keterbukaan yang diberikan Panama. Tidak ada tempat bagi orang-orang di seluruh dunia di Panama dan Panama bukan surga bagi orang-orang yang memiliki uang ilegal," jelasnya.
Bamsoet melanjutkan, tersebarnya nama pangusaha Indonesia yang masuk dalam Panama Papers itu berasal dari bank yang bukan milik Panama. Hanya saja bank tersebut berkantor di Panama.
"Dia hanya memiliki kantor di Panama. Tapi sesungguhnya kedudukannya bukan di Panama," jelasnya.
"Namun sesungguhnya dana-dana itu tidak tersimpan di Panama tapi di bank-bank perwakilan di luar Panama yang kantornya ada di Panama. Jadi beliau juga menjelaskan itu," lanjut Bamsoet.
Panama Kunci
Dalam pertemuan itu, pemerintah Panama mengajak Indonesia terus meningkatkan hubungan dagang kedua negara. Panama, kata Bamsoet, merupakan kunci perdagangan Indonesia untuk memasuki wilayah Amerika Latin.
"Jadi perdagangan ekonomi kita memang melalui Panama kemudian baru menyebar ke negara-negara Eropa dan Amerika Latin di sana," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement