Respons Ancaman Trump, Presiden Panama: Tidak Ada yang Perlu Dibicarakan

AS adalah pengguna utama Terusan Panama, menyumbang 74 persen dari total kargo yang melewati terusan tersebut, diikuti oleh China dengan 21 persen.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 27 Des 2024, 12:25 WIB
Diterbitkan 27 Des 2024, 12:25 WIB
Kapal kargo milik China berlayar melintasi Terusan Panama
Kapal kargo milik China berlayar melintasi Terusan Panama (AP Photo/Dario Lopez-Mills, File)

Liputan6.com, Panama City - Presiden Panama Jose Raul Mulino pada Kamis (26/12/2024) menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan dengan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai kendali atas Terusan Panama. Dia juga membantah adanya campur tangan China dalam operasional terusan tersebut.

Mulino menolak kemungkinan mengurangi biaya tol bagi kapal-kapal AS sebagai respons terhadap ancaman Trump yang ingin agar kendali atas terusan yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik itu dikembalikan ke AS.

"Tidak ada yang perlu dibicarakan," kata Mulino dalam konferensi pers seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (27/12).

"Terusan ini adalah milik Panama dan rakyat Panama. Kami tidak akan membicarakan hal ini lagi, karena terusan ini telah diperjuangkan dengan pengorbanan besar, darah, keringat, dan air mata negara ini."

Terusan Panama, yang dibuka pada tahun 1914, awalnya dibangun oleh AS. Namun, pada 31 Desember 1999, terusan ini diserahkan kepada Panama berdasarkan perjanjian yang ditandatangani dua puluh tahun sebelumnya oleh Presiden AS Jimmy Carter dan pemimpin nasionalis Panama, Omar Torrijos.

Pada Sabtu (21/12), Trump mengecam biaya yang dia sebut "konyol" untuk kapal-kapal AS yang melewati Terusan Panama dan menyebutkan adanya pengaruh China yang semakin besar.

"Terusan ini sepenuhnya untuk dikelola oleh Panama, bukan China atau pihak lain," tulis Trump di platform Truth Social miliknya. "Kami tidak akan pernah membiarkannya jatuh ke tangan yang salah!"

Trump menambahkan, "Jika Panama tidak bisa memastikan operasi terusan yang aman, efisien, dan andal, kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami, sepenuhnya, dan tanpa pertanyaan."

Tuduhan Trump dan Kegeraman Mulino

Donald Trump
Donald Trump menari di akhir kampanyenya di Madison Square Garden di New York, Amerika Serikat (AS), pada 27 Oktober 2024. (Dok. Angela Weiss/AFP)

Pada Rabu, Trump mencalonkan Kevin Marino Cabrera sebagai duta besar AS untuk Panama. Dia menggambarkan Cabrera sebagai "pejuang prinsip America First" yang menurutnya, berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan membangun kemitraan internasional.

Diperkirakan 5 persen dari lalu lintas maritim global melewati Terusan Panama, yang memungkinkan kapal-kapal yang bepergian antara Asia dan pantai timur AS menghindari jalur panjang dan berbahaya di sekitar ujung selatan Amerika Selatan.

Mulino menjelaskan bahwa biaya penggunaan terusan tidak ditentukan berdasarkan kehendak presiden atau administrator, melainkan melalui proses publik yang terbuka dan sudah berlangsung lama.

"Tidak ada campur tangan atau partisipasi China dalam apapun yang berhubungan dengan Terusan Panama," tegas Mulino.

Trump tanpa bukti menulis pula di Truth Social bahwa tentara China mengoperasikan Terusan Panama secara ilegal.

"Tidak ada tentara China di terusan itu, demi Tuhan," ujar Mulino.

Panama menjalin hubungan diplomatik dengan China pada 2017 setelah memutuskan hubungan dengan Taiwan—keputusan yang dikritik oleh AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya