Akbar Tanjung Akui Kasus Korupsi Membuat Golkar Jadi Partai Papan Tengah

Akbar menegaskan, Golkar sebagai partai atau institusi tak melakukan korupsi, namun hanya oknum.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2018, 18:06 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2018, 18:06 WIB
Istighosah Menyambut Milad Partai Golkar dan Hari Santri
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartato, Ketua Dewan Kehormatan Aburizal Bakrie dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung hadiri Istighosah menyambut Milad ke-54 Partai Golkar dan Hari Santri Nasional, Jakarta, Kamis (18/10). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung mengakui kasus korupsi yang menjerat beberapa kadernya berdampak pada elektabilitas partai tersebut. Dia prihatin dengan kondisi partai berlambang beringin itu.

Dalam survei Litbang Kompas dan Populi Center, Golkar tak lagi masuk tiga besar. Elektabilitasnya kini disalip PKB yang menempati urutan ketiga di angka 10,3 persen pada survei Populi Center terbaru.

"Kami tidak lagi dalam posisi nomor 3, kalau posisi nomor 4, Golkar ini tidak lagi dianggap sebagai partai atas, sudah masuk sebagai partai tengah," ujar Akbar Tanjung di sela Rakernas TKN Jokowi-Ma'ruf di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/10/2018).

Dia mengakui, salah faktor penyebab penuranan itu adalah citra Partai Golkar yang dekat dengan kasus korupsi. Namun Akbar menegaskan, Golkar sebagai partai atau institusi tak melakukan korupsi, namun hanya oknum.

"Saya kira memang dari segi citra bagi Partai Golkar tidak kohesif, tapi kan tidak bisa kita mengatakan Golkar yang melakukan tindak pidana korupsi sebagai institusi," ucapnya.

Karena itu, Akbar selalu meminta kader Golkar bekerja keras dalam Pemilu 2019. Selain itu, dia berharap di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, motto Golkar Bersih bisa diwujudkan.

"Saya mendampingi dia dan selalu mengatakan Saudara Airlangga, kamu akan dianggap berhasil kalau kamu bisa menaikkan program suara Partai Golkar dan kemudian menambah kursi Partai Golkar, yang memang dalam 2 periode terakhir ini mengalami penurunan. Sehingga tahun 2019-2024, naikkan," pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Singkirkan Kader Koruptor

Sementara itu, senior Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, popularitas partai berlambang pohon beringin itu sudah sangat bagus. Oleh karena itu, dia menyarankan kepada pengurus Golkar agar menyingkirkan kader-kader yang terlibat kasus korupsi.

"Popularitas Golkar di bawah sangat bagus. Jadi ada kader-kader Golkar yang masih terlibat kasus korupsi, menurut hemat saya harus kita buang. Eranya sudah berubah," kata Luhut saat memberikan pesan di rangkaian HUT ke-54 bersama para sesepuh dan kader Golkar di Hotel Ritz Chalton, Jakarta Selatan, Sabtu 20 Oktober 2018.

Kemudian dia juga meminta kepada para seluruh kader jangan berbuat yang aneh-aneh seperti korupsi. Kalau ada yang berbuat macam-macam pasti terjadi konflik.

"Kalau ada yang membuat aneh-aneh pasti ada konflik yang hebat. Saya pikir, Golkar harus menempatkan diri dan menjauhkan diri dari yang aneh-aneh. Jangan sampai Golkar ada macam-macam," ungkap Luhut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya