Kondisi Novel Baswedan Setelah 500 Hari Penyerangan Air Keras

Rini masih berharap kepada Presiden Joko Widodo untuk tidak membuat kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan berlarut-larut.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 01 Nov 2018, 05:09 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2018, 05:09 WIB
Penyidik KPK Novel Baswedan
Penyidik KPK Novel Baswedan (Merdeka.com/Hari Ariyanti)

Liputan6.com, Jakarta - Kamis 1 November 2018 memasuki hari ke 500 pascapenyerangan air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Menurut sang istri, Rini Emilda, kondisi Novel Baswedan kini sudah lebih baik.

"Kondisi Bang Novel alhamdulillah baik, sudah bekerja seperti biasa. Tapi tetap harus chek up sesuai jadwal dari dokter yang menangani," ujar Rini saat dikonfirmasi, Rabu (31/10/2018).

Meski kondisi suaminya dianggap lebih baik dari sebelumnya, tetap saja masih tersimpan luka di hati Rini. Bagaimana tidak, sudah 500 hari pelaku maupun dalang penyerangan air keras terhadap suaminya belum juga diungkap pihak Kepolisian.

"500 hari bukan waktu yang sebentar, Presiden menyampaikan bahwa sementara memberikan waktu kepada Polri untuk mengungkap, lalu Presiden butuh waktu berapa lama lagi?" kata Rini.

 

Harapan ke Presiden

Rini masih berharap kepada Presiden Joko Widodo untuk tidak membuat kasus ini berlarut-larut. Sebab, menurut Rini, penyerangan air keras terhadap suaminya merupakan kejahatan yang serius dan harus segera diungkap.

"Kalau pimpinan Polri takut atau lain hal, itu bisa dipahami, pimpinan Polri itu juga bisa diintervensi. Tetapi kalau Presiden tidak bertindak karena takut, itu hal yang menyedihkan dan mengecewakan," kata Rini.

Terkait dengan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), Rini sepertinya sudah pesimis. Menurut Rini, dia dan keluarga sudah berkali-kali meminta kepada Jokowi untuk segera membentuk TGPF.

"TGPF sudah diminta beberapa kali, tapi Presiden mau bentuk tim lain. Kita enggak tahu tim apa, kita lihat saja," kata Rini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya