Pekerja Migran Indonesia Shinta Danuar Meninggal Dunia

Setelah 2 pekan dirawat, PMI Shinta Danuar meninggal dunia.

oleh Cahyu diperbarui 10 Des 2018, 18:01 WIB
Diterbitkan 10 Des 2018, 18:01 WIB
Shinta Danuar
Setelah 2 pekan dirawat, PMI Shinta Danuar meninggal dunia. (foto: dok. BNP2TKI)

Liputan6.com, Jakarta Pekerja Migran Indonesia (PMI) Shinta Danuar menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta pada Senin (10/12/2018) pukul 00.20 WIB. Ia telah menjalani perawatan di Jakarta selama dua minggu setelah dipulangkan dari Taiwan, tempat ia bekerja.

Jenazah Shinta dimakamkan di Desa Purwodadi, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Senin (10/12/2018). Sekretaris Utama BNP2TKI, Tatang Budie Utama Razak, mengatakan bahwa Pemerintah mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Shinta.

“Shinta Danuar selama empat tahun telah berjuang melawan penyakitnya. Kami selaku pemerintah selama ini telah berusaha maksimal dan selama dirawat di RS Polri telah berusaha kuat mengupayakan kesembuhan Ibu Shinta secara maksimal. Shinta Danuar menghembuskan nafas terakhir di RS Persahabatan, Jakarta, Senin dini hari, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujarnya, di Jakarta, Senin (10/12/2018).

Pengantaran ke rumah duka hingga pemakaman jenazah Shinta berjalan lancar dengan pendampingan dari Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pemulangan BNP2TKI, Firman Yuliantono, bersama BP3TKI Semarang, Jawa Tengah.

Ahmadi, orangtua Shinta, mengaku ikhlas dengan kepulangan putrinya. Ia yakin ini merupakan jalan yang terbaik.

“Saya sudah pasrah. Mudah-mudahan amal ibadah Shinta diterima Allah SWT. Sudah lama Shinta menderita sakit, kami keluarga ikhlas menerimanya, ini sudah pilihan yang terbaik,” ucap Ahmadi.

Sebelum meninggal, imbuhnya, Shinta mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta. Namun, ia dipindahkan ke Rumah Sakit Persahabatan Jakarta karena kondisi kesehatannya terus menurun.

“Sudah dua hari Shinta di rawat di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Menurut keterangan dokter, virus yang ada di dalam paru-paru Shinta bertambah banyak,” kata Ahmadi.

Menurutnya, pemindahan Shinta dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta ke Rumah Sakit Persahabatan Jakarta juga sudah sesuai dengan izin dan rujukan dari dokter.

“Atas nama keluarga kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah maupun relawan yang telah banyak membantu Shinta dan semuanya yang sibuk membantu Shinta sampai akhirnya Shinta sampai ke tujuan. Mohon dibukakan maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan dan kata-kata yang telah terucap,” ujar Ahmadi.

Shinta bekerja sebagai penjaga orang sakit di Taiwan mulai 13 maret 2014. Ia berangkat melalui PPTKIS Sriti Rukma Lestari. Namun, di sana Shinta jatuh sakit dan masuk rumah sakit pada 31 Desember 2014.

Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa penyakitnya diakibatkan oleh virus pada sistem syaraf tulang belakang yang mengakibatkan kelumpuhan dari bagian leher ke bawah. Setelah menjalani perawatan di Taiwan selama empat tahun, Pemerintah Indonesia menanggung sepenuhnya biaya pemulangan Shinta ke Indonesia. Juga biaya perawatan selama dirawat di rumah sakit di Indonesia sampai kembali ke kampung halamannya.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya