Liputan6.com, Gorontalo - Danau Limboto yang terletak di Kecamatan Limboto, Gorontalo, Provinsi Gorontalo mengalami pendangkalan. Meskipun pemerintah telah mengucurkan banyak anggaran untuk revitalisasi, danau tersebut semakin terpuruk.
Salah satu nelayan yang mengeluhkan adanya pendangkalan di Danau Limboto adalah Tino Napi (46), warga Desa Pentadio Timur, Kecamatan Telaga Biru. Menurutnya dengan adanya perubahan-perubahan ini sangat berpengaruh pada jalannya ekosistem kehidupan Danau Limboto.
"Eceng gondok dan juga turunnya debit air akibat revitalisasi membuat danau menjadi dangkal, terjadi perubahan iklim pada air sehingga setiap hari bisa terlihat ratusan ikan yang mati di danau ini," ungkap Tino.
Advertisement
Adanya pendangkalan tersebut tambah Tito juga mempengaruhi pendapatannya sebagai nelayan di Danau Limboto.
"Saya sudah 30 tahun menjadi nelayan di danau ini, dan perubahannya cukup drastis danau dulu dengan sekarang sangat jauh berbeda sekali. Mulai dari segi pendapatan hingga kenyamanan saat mencari ikan. Dulunya kami mencari ikan itu hanya beberapa jam saja bisa dapat banyak namun sekarang dengan berbagai persoalan danau, meskipun satu hari kami mencari ikan pendapatan tidak sebanding dengan kebutuhan kami," ungkap Tino.
"Kami melihat pendangkalan ini terjadi akibat terhentinya Proses Revitalisasi yang saat ini dikerjakan, sudah beberapa bulan ini terlihat alat berat(Excavator) hanya terparkir di pinggir ditepian danau, jadinya karena pengerjaan tidak tuntas air terjadi pendangkalan," lanjutnya.
Revitalisasi Belum Selesai
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Gorontalo, Jeanne M Wagey saat dikonfirmasi mengatakan bahwa memang benar saat ini pengerjaan revitalisasi itu belum selesai.
"Memang sekarang ini kegiatan pengerjaan masih terhenti karena tidak adanya dana untuk melanjutkan Revitalisasi tersebut," pungkasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Advertisement