Ada Penembakan Polisi, Wakapolda Sulteng Ingatkan Anggotanya Waspada

Penembakan terhadap dua polisi dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jan 2019, 11:33 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2019, 11:33 WIB
Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Palu - Wakil Kapolda Sulawesi Tengah Kombes Setyo Boedi Moempoeni Harso mengingatkan personel kepolisian untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini terkait dengan penembakan dua polisi saat mengevakuasi korban mutilasi di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

"Tetap waspada dalam pelaksanaan tugas di lapangan, eksistensi kelompok sipil bersenjata ditunjukkan dengan adanya kejadian di wilayah Kabupaten Parigi Moutong," ujar Setyo Boedi Moempoeni Harso saat memimpin apel gelar Pasukan Kompi Kerangka BKO Operasi Lilin Tinombala, di Mapolda Sulteng, Senin petang 31 Desember 2018, seperti dilansir dari Antara.

Sebelumnya,  penembakan terhadap polisi dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora.

Peristiwa tersebut terjadi di kawasan Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Parigi Moutong sekitar pukul 08.00 WITA Senin.

"Kontak tembak terjadi antara tim gabungan yang melaksanakan evakuasi korban mutilasi dengan kelompok DPO MIT Poso pimpinan Ali Kalora Cs," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan, Senin.

Peristiwa bermula saat polisi mendapatkan laporan dari warga terkait penemuan kepala korban mutilasi di atas jembatan pada Minggu 30 Desember 2018 malam. Polisi kemudian mendatangi lokasi untuk olah TKP dan mengevakuasi jenazah korban keesokan harinya.

Tim gabungan Polres Parigi Moutong dan Polda Sulteng berhasil menemukan tubuh korban tak jauh dari lokasi penemuan kepala. Namun di tengah jalan, saat hendak turun untuk mengevakuasi jasad korban, mobil petugas kepolisian dihalangi kayu dan ranting.

Dua anggota yakni Bripka Andrew Maha Putra dan Bripda Baso yang berboncengan turun untuk membersihkan kayu dan ranting yang menutup jalan. Namun di saat bersamaan, keduanya ditembak dari arah belakang oleh kelompok teroris Poso tersebut.

"Saat Bripda B turun dari kendaraan langsung ditembak dari arah belakang kiri (posisi ketinggian) dan mengenai bahu sebelah kiri dan bokong," ucap Dedi.

Melihat rekannya tertembak, Bripka Andrew mencoba memberikan tembakan balasan. Namun posisinya yang terbuka membuat Andrew tak bisa menghindari serangan dari kelompok teroris tersebut. Akibatnya Andrew mengalami luka tembak di bagian punggung dan kaki kanannya. 

Anggota lainnya juga memberikan tembakan balasan ke arah lereng gunung untuk mengamankan lokasi agar rekannya yang terluka dapat dievakuasi.

Setelah kontak tembak berlangsung selama sekitar 30 menit, kedua anggota yang terluka berhasil dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pengamanan Tahun Baru

Wakapolda mengatakan, personel yang melaksanakan pengamanan haruslah bertugas dengan penuh rasa tanggung jawab, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menjalankan ibadah pada saat menyambut malam pergantian tahun.

"Pedomani pelaksanaan tugas. Pemimpin kelompok bertanggung jawab terhadap anggotanya. Laksanakan tugas sebaik-baiknya untuk masyarakat, bangsa dan negara," Setyo.

Apel gelar pasukan ini dihadiri Irwasda dan pejabat utama Polda Sulteng, para perwira menengah, serta 225 personel pengamanan pergantian tahun sesuai dengan pembagian tugas dan tanggung jawab.

Kepolisian Resor Palu menurunkan sekitar 700 personel gabungan untuk melakukan pengamanan di sejumlah titik, seperti tempat-tempat ibadah, jalan-jalan dan daerah yang membutuhkan pengamanan pada malam pergantian tahun 2018 ke 2019.

"Personel Polres Palu dibantu personel dari Polda Sulteng dan TNI," kata Kapolres Palu AKBP Mujianto diwakili Kabag Ops AKP Hangga Utama Darmawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya