Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan Rp 1 miliar untuk empat kabupaten terdampak banjir Sulsel. Masing-masing kabupaten mendapatkan kucuran dana Rp 250 juta.
"Dana untuk bantuan operasional itu pagi ini kita upayakan sudah tersalurkan ke empat kabupaten dulu yaitu Maros, Makassar, Goa, Jeninponto. Masing-masing besarnya Rp 250 juta," kata Kepala BNPB Letjen Doni Monardo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Baca Juga
"Akan ada lagi dana yang disalurkan. Tapi tergantung dari penilaian tim yang disana," sambungnya.
Advertisement
Doni mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait pengelolaan bantuan di daerah lain yang terdampak banjir Sulsel. BNPB juga akan memberikan perhatian lebih kepada kerusakan berat akibat banjir besar.
"Nanti kita akan koordinasi dengan instansi terkait. Terutama yang kerusakannya berat, seperti jembatan jalan," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPB) Sulawesi Selatan Syamsibar menyebut setidaknya 26 orang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di 10 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan dalam beberapa hari ini.
"Sebanyak 26 korban meninggal itu berasal dari tiga kabupaten masing-masing Kabupaten Gowa (12 orang), Jeneponto (10 orang) dan Maros sebanyak 4 orang. Jadi sampai saat ini data masuk yang kita rilis itu ada 26 orang korban meninggal dunia," katanya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (24/1/2019).
26 Orang Meninggal
Sementara itu data yang dirilis BPBD Sulsel melalui Crisis Media Center pemprov hingga 23 Januari 2019, pukul 23.10 WITA, total korban terdampak bencana banjir sebanyak 3.914 kepala keluarga (KK) atau 5.825 jiwa, 26 orang meninggal dunia, 24 orang hilang, sakit 46 orang dan korban yang mengungsi 3.321 jiwa.
"Korban terdampak bencana yang mengungsi di atas 3.000 dan Alhamdulillah curah hujan sudah tidak seperti sebelumnya. Intensitasnya hujan sudah mulai menurun dan Bendungan Bili-bili elevasinya juga sudah turun dan berada dalam kondisi normal," kata Syamsibar.
Hingga hari ini pukul 04.50 Wita, tinggi muka air Bendungan Bili-bili +99.45 (normalnya 99,50), volume air waduk sekitar 248.59 meter kubik inflow sekitar 246.66 meter kubik/detik serta outflow sekitar 246.70/detik. Dan status telah diturunkan menjadi di bawah normal dan tinggi bukaan pintu dikurangi menjadi 2.0 m.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement