Bantah Prabowo, Menperin Sebut Unicorn Bawa Masuk Modal Asing ke RI

Airlangga menilai, keberadaan unicorn di Indonesia turut membantu pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan keluarga.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Feb 2019, 22:21 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2019, 22:21 WIB
Pembukaan GIIAS 2018
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada pembukaan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE BSD, Tangsel, Kamis (2/8). GIIAS 2018 mengambil tema Expand Ideas Beyond Mobility. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengaku khawatir keberadaan perusahaan rintisan (startup) milik swasta dengan valuasi USD 1 Miliar, atau biasa disebut unicorn mengakibatkan uang di Indonesia lari ke luar negeri.

Kekhawatiran Prabowo dibantah Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto.

"Justru terbalik, modal asing masuk ke Indonesia. Jadi bukan modalnya lari, tapi modal asing masuk ke Indonesia," jelas Airlangga kepada wartawan usai menerima anugerah Herman Johannes Award di UGM, Yogyakarta, Jumat (22/2/2019).

Tak hanya itu, menurut Airlangga, keberadaan unicorn di Indonesia juga membuka lapangan kerja baru. Bukan itu saja, keberadaan unicorn juga menjadi platform berbagai usaha kecil dan menengah yang kini banyak bergerak di bidang e-commerce.

"Unicorn ini menjadi open platform untuk jutaan usaha kecil dan menengah. Jadi kalau yang di e-commerce itu dia punya lebih dari empat juta vendor, dan lebih dari 15 juta yang belanja di situ," tutur Airlangga.

Selain itu menurut Airlangga, keberadaan unicorn di Indonesia turut membantu pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan keluarga.

"Dan yang namanya e-commerce ini digunakan juga dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Jadi PKH itu ibu-ibu, ada bantuan (PKH) yang non tunai itu (penarikannya) menggunakan kartu, smart card," lanjut Ketua Umum Partai Golkar itu.

Airlangga melanjutkan, kini unicorn di ASEAN baru ada berjumlah tujuh dengan empat di antaranya berada di Indonesia.

Menurutnya, jumlah unicorn di Indonesia akan terus bertambah sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo."Pak Presiden Jokowi itu mengharapkan bahwa unicorn ini bertambah, tidak hanya empat. Kita sudah melihat ada dua-tiga (startup) lagi yang berpotensi menjadi unicorn," tuturnya.

"Satu (berjarak) di virtual reallity, yang satu lagi adalah di bidang pendidikan. Dua-duanya sudah punya akses ke silicon valley, dan beberapa menteri negara-negara lain datang untuk belajar terhadap apa yang dikembangkan di Indonesia," pungkas dia. 

Untungkan Luar Negeri

Sebelumnya, dalam debat capres, minggu, 17 Februari 2019, Prabowo menyatakan perkembangan startup berpotensi membuat uang lebih banyak keluar dari Indonesia.

"Tapi hal mendasar dengan ekonomi Indonesia adalah terjadi disparitas, di mana segelintir orang kurang dari 2 persen yang kuasai ekonomi kita. Kalau ada Unicorn ini akan mempercepat uang kita lari ke luar negeri," ujar dia di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Menurut dia, saat ini sebanyak Rp 11.400 triliun uang Indonesia ada di luar negeri. Hal ini menunjukkan jika uang pengusaha di Indonesia lebih banyak di luar negeri.

"Kalau kita antusias dengan e-commerce dan lain-lain, itu ini akan mempercepat arus uang lari ke luar negeri. Ini bukan saya pesimistik, saya hanya ingin menggugah kesadaran akan uang kita yang lari ke luar negeri," tandas dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya