Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 600 prajurit TNI dikerahkan untuk mengamankan pembangunan Trans Papua. Ratusan prajurit terdiri dari 450 personel Yonif Raider 431 Kostrad dan sisanya Yonzipur.
Demikian dijelaskan Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal TNI Surawahadi saat melepas keberangkatan prajurit di Dermaga Pelabuhan Peti Kemas Soekarno-Hatta, Makassar, Minggu, 3 Maret 2019.
Baca Juga
Pada pelepasan prajurit pilihan TNI itu, Surawahadi mengingatkan, agar prajurit melaksanakan tugas sebaik mungkin dalam menjalankan misi pengamanan pembangunan jembatan Trans Papua, yang sebelumnya menimbulkan korban jiwa pekerja pascapenyerangan dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
Advertisement
Dalam amanahnya, Pangdam mengingatkan bahwa tugas ini merupakan kehormatan dan kepercayaan yang diberikan oleh negara kepada para prajurit yang diberangkatkan ke sana.
"Kalian memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan dalam menjaga pengamanan pembangunan Trans Papua, termasuk gangguan keamanan dari kelompok separatis bersenjata," tegasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tugas Berat
Kendati demikian, lanjut Surawahadi, tugas berat itu akan menjadi ringan apabila dilaksanakan dengan tulus, ikhlas, dan penuh rasa tanggung jawab.
Ia mengingatkan bahwa prajurit TNI-AD adalah prajurit yang profesional, terlatih dan loyal juga memegang teguh Sapta Marga, dan Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI sebagai pedoman dalam setiap pelaksanaan tugas.
Kedisiplinan, loyalitas, solidaritas dan tetap menjaga moril merupakan ciri prajurit yang mumpuni, tambah Pangdam. Seperti diberitakan Antara.
Advertisement