Jokowi: Jangan Ada Ego Sektoral Kelola Transportasi Jabodetabek

Presiden Jokowi meminta kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah menghilangkan ego sektoral dalam pengelolaan transportasi Jabodetabek.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2019, 11:37 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2019, 11:37 WIB
Jokowi mencoba kereta mrt menuju stasiun lebak bulus
Presiden Joko Widodo bersama Menhub Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketua DPRD Jakarta Prasetyo Edi Marsudi turun dari kereta MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Selasa (6/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi meminta kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah menghilangkan ego sektoral dalam pengelolaan transportasi Jabodetabek. Dia ingin kepentingan transportasi nasional diletakkan di atas kepentingan institusi.

"Tidak ada lagi yang namanya ego sektoral, ego kementerian, ego daerah. Saya kira semuanya yang ada adalah kepentingan nasional," tegas Jokowi dalam rapat terbatas Lanjutan Pembahasan Kebijakan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Jokowi kembali mengingatkan, berdasarkan temuan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) negara mengalami kerugian sebesar Rp 65 triliun akibat kemacetan di Jabodetabek. Sementara angka kerugian yang ditemukan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih besar, yakni mencapai Rp 100 triliun.

Jokowi menyebut, temuan kerugian tersebut sangat besar sehingga memerlukan penanganan pengelolaan transportasi yang cepat dan terintegrasi.

"Paling penting dalam peintegrasian antara sistem transportasi perkotaan dengan tata ruang itu. Kemudian kesinambungan, terkesambungan antar moda baik nantinya MRT, LRT, Transjakarta, kemudian moda moda yang lainnya KRL, angkutan umum lainnya," sebut Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Percepatan Segera

Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan, pada ratas sebelumnya dia sudah menugaskan Jusuf Kalla untuk mengkoordinasikan dengan seluruh menteri dan gubernur terkait untuk melakukan percepatan, perintegrasian sistem dan pengelolaan jaringan transportasi perkotaan maupun antar wilayah. Percepatan dan perintegrasian sistem transportasi ini tak bisa ditunda lagi.

Jokowi meyakini, langkah tersebut dapat mengurangi kemacetan di kawasan Jabodetabek dan bisa menekan kerugian negara.

"Saya meyakini langkah tersebut akan mengurangi kemacetan di Jabodetabek. Kita harapkan selesainya nanti MRT, LRT serta yang lainnya rakyat akan mendapatkan sebuah layanan transportasi massal yang nyaman aman dan yang lebih baik," kata dia.

 

Reporter: Titin Suprihatin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya