Kementerian Ini Terus Berupaya Tingkatkan Akses Air Bagi Masyarakat

"Pada 2019 juga akan dimulai pembangunan 10 bendungan baru. Ditargetkan seluruhnya pada 2022 pembangunan 65 bendungan tersebut rampung seluruhnya."

oleh stella maris diperbarui 26 Mar 2019, 00:08 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2019, 00:08 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di acara Hari Air Dunia 2019.

Liputan6.com, Jakarta Berbagai upaya dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk meningkatkan akses air bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satunya melalui Program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional. 

Program pembangunan air minum itu dilakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), normalisasi sungai, dengan memperbanyak jumlah tampungan air melalui pembangunan bendungan dan embung.

Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) setiap 22 Maret, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan penjelasannya mengenai pengelolaan air. 

"Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2019 mengangkat tema No One Leave Behind yang diadaptasi dalam tema Indonesia Semua Harus Mendapatkan Akses Air. Peringatan ini untuk meningkatkan perhatian publik akan pentingnya air dan pengelolaan sumber-sumber air yang berkelanjutan," katanya di Kantor Kementerian PUPR, Jumat (23/3).

Hari Air Dunia
Kegiatan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memperingati HAD.

Menteri Basuki mengatakan program Kementerian PUPR diarahkan, agar semua orang mendapatkan akses air. Dari total Kementerian PUPR 2019 sebesar Rp110,73 triliun, alokasi anggaran sumber daya air sebesar Rp39,7 triliun.

Menurutnya, potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3/tahun. Air yang sudah dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi sekitar 222 miliar m3/tahun.

"Namun potensi sebesar itu, keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air. Dengan begitu pada saat musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung atau setu untuk penampungan air," kata Menteri Basuki. 

 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di acara Hari Air Dunia 2019.

Hingga 2018, sebanyak 55 dari program pembangunan 65 bendungan sudah dalam tahap konstruksi di mana 14 diantaranya sudah rampung. Pada 2019 akan diselesaikan lagi sebanyak 15 bendungan sehingga akan selesai 29 bendungan.

"Pada 2019 juga akan dimulai pembangunan 10 bendungan baru. Ditargetkan seluruhnya pada 2022 pembangunan 65 bendungan tersebut rampung seluruhnya," ujar Menteri Basuki.

Lalu 10 bendungan yang dimulai pembangunannya tahun ini adalah Bendungan Jenelata, Pelosika, Jragung, Digoel, Tiro, Mbay, Budong-Budong, Ameroro, Tiu Suntuk dan Bulango Ulu.

Sementara embung yang dibangun Kementerian PUPR selama empat tahun (2015-2018), totalnya 949 buah. Untuk diketahui tahun ini akan dibangun 104 embung, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jadi total terbangun hingga 2019 sejumlah 1.053 embung.

 

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya