Organisasi APO Selenggarakan Pelatihan Tentang Efek Teknologi Terhadap Sektor Kesehatan

Negara-negara APO bahas efek teknologi dan produktivitas di sektor kesehatan.

oleh Cahyu diperbarui 22 Apr 2019, 18:08 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2019, 18:08 WIB
APO
Negara-negara APO bahas efek teknologi dan produktivitas di sektor kesehatan. (foto: dok. Kemnaker)

Liputan6.com, Jakarta Negara-negara yang tergabung dalam Association Productivity Organization (APO) mengikuti pelatihan tentang peran teknologi terhadap produktivitas sektor kesehatan dalam acara 'Training Course on Smart Service and Technology for Health Sector'. Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang delegasi dari 13 negara.

Training Course on Smart Service and Technology for Health Sector digelar selama lima hari, yaitu pada 22 – 26 April 2019. Kegiatan ini dilakukan seiring terjadinya teknologi di era Industri 4.0 yang telah memunculkan fenomena multimedia dan online untuk penegakan produktivitas, terutama di sektor jasa.

"Kegiatan ini diselenggarakan untuk membahas efek teknologi pada produktivitas sektor kesehatan dan menganalisis kebijakan produktivitas di sektor kesehatan, khususnya negara anggota APO, “ ujarAPO Alternate Director, Kunjung Masehat, saat membuka acara "Training Course on Smart Service and Technology for Health Sector" di Jakarta, Senin (22/4/2019).

Ia menjelaskan, ada empat bahasan utama dalam pertemuan APO tersebu. Pertama, dampak teknologi di sektor pelayanan kesehatan. Pemahaman mengenai Industri 4.0, fenomena dan dampaknya terhadap gaya hidup dan kesehatan industri.

Kedua, belajar tentang layanan dan teknologi pintar di sektor kesehatan yang efektif merespons fenomena Industri 4.0. Ketiga, berbagi praktik terbaik tentang layanan cerdas dan teknologi inovatif untuk peningkatan produktivitas sektor kesehatan.

Keempat, membahas inisiatif peningkatan produktivitas di sektor kesehatan dan tren masa depan yang berdampak terhadap sektor kesehatan di negara-negara anggota APO.

Masehat menambahkan, peserta juga berkesempatan mempelajari lebih lanjut tentang layanan dan teknologi mutakhir, serta berbagai informasi tentang tren masa depan dalam layanan dan teknologi untuk peningkatan produktivitas sektor kesehatan.

"Kami harap peserta dapat lebih memahami dan memperkaya pemikiran-pemikiran serta langkah-langkah yang akan diimplementasikan dalam mengantisipasi perubahan teknologi Smart Service and Technology For Health Sector untuk kepentingan kesejahteraan nasional masyarakat Indonesia serta negara anggota lainnya," ucap pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) tersebut.

Kegiatan pelatihan tersebut menghadirkan tiga narasumber profesionalm yakni Harnek Singh (Singapura), Hideyuki Ezaki (Jepang), Carlo (Inggris). Turut hadir pula, Program Officer Asian Productivity Organization, Jun Hoo Kim.

Jun Hoo Kim mengatakan, tujuan pelaksanaan training tersebut adalah meningkatkan wawasan para peserta training. Juga sebagai studi banding tentang perkembangan teknologi kesehatan dalam merespons kebutuhan para pasien atau kalangan praktisi kesehatan untuk menyelamatkan kehidupan secara lebih efektif dan efisien.

"Serta menyusun rencana aksi nyata dan penerapannya oleh para peserta masing-masing negara," kata dia.

Sebagai informasi, APO adalah suatu organisasi produktivitas di Asia Pasifik non-profit, non-politik, dan non-diskriminatif yang berdiri sejak 1968. APO telah melakukan program yang mempromosikan penggunaan teknologi pintar yang memberikan dampak positif pada produktivitas berkelanjutan dan ekonomi secara keseluruhan.

 

 

(*)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya