Liputan6.com, Jakarta - Delapan ledakan beruntun terjadi di Sri Lanka pada 21 April 2019, menewaskan 290 orang dan melukai 500 orang lainnya. Calon wakil presiden 01 Ma'ruf Amin mengutuk keras tragedi tersebut.
"Kita merasa prihatin ya. Sangat mengutuk upaya-upaya pengeboman di sana menimbulkan korban orang-orang yang tidak berdosa," ucap Ma'ruf di kantor PBNU, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Baca Juga
Dia menegaskan, pemerintah Indonesia juga sudah mengeluarkan pernyataan untuk mengecam teror di Sri Lankatersebut. Dia menyebut kejadian ini sebagai pengingat warga Indonesia agar waspada terhadap kelompok radikal.
Advertisement
"Oleh karena itu, kita makin waspada terhadap upaya-upaya kelompok radikal, dari kelompok manapun," jelas Ma'ruf Amin.
Senada, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj juga mengutuk keras aksi tersebut. Dia ikut berbelasungkawa terhadap korban yang meninggal.
"Kita ikut belasungkawa dan ikut mengutuk pengeboman di Srilanka," kata Said.
Teror bom Sri Lankadisebut sebagai serangan teroris dalam satu hari paling mematikan sejak peristiwa 9 November pada 18 tahun silam.
Jumlah korban tewas diperkirakan terus bertambah, mengingat total korban luka yang banyak, sebagai dampak atas serangan tersebar di dua kota --yang menargetkan 3 gereja (tepat ketika misa Minggu Paskah), 4 hotel, dan satu rumah.