Cerita Air Mata SBY Bersatu dengan Air Mata Ani Yudhoyono

SBY bercerita bagaimana Ani berjuang melawan kanker di detik-detik terakhir sebelum meninggal dunia.

oleh Delvira HutabaratFachrur Rozie diperbarui 02 Jun 2019, 13:20 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2019, 13:20 WIB
Ani Yudhoyono menikmati udara segar di luar ruang perawatan rumah sakit. (Foto: Dok. Anung Anindito)
Ani Yudhoyono menikmati udara segar di luar ruang perawatan rumah sakit. (Foto: Dok. Anung Anindito)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato perpisahan di depan jenazah istrinya Ani Yudhyono.

SBY bercerita bagaimana Ani Yudhoyono berjuang melawan kanker di detik-detik terakhir sebelum meninggal dunia. Saat itu Ani dalam keadaan tak sadar diri dan pengaruh obat membuatnya tidak bisa mendengar.

Namun, saat SBY membusikkan kata, Ani membalas dengan air mata seolah ia mendengar semua perkataan SBY dan keluarga.

"Dokter katakan karena itu sengaja ditidurkam oleh obat bius secara logika tidak dengar, tapi semua yang kami sampaikan, Ibu Ani menitikan air mata, berarti Ibu Ani mendengar apa yang dibisikkan kami. Dan lihat itu saya ambil kertas tisu saya bersihkan, saya hilangkan air mata yang menggenang, tapi air mata saya juga menetes, saya menyatukan air mata itu," kata SBY di pendopo Puri Cikeas, Bogor, Minggu (2/6/2019).

Dengan bersatunya air mata SBY yang jatuh dengan air mata Ani, SBY ikhlas dengan kepergian Ani. "Saya minta ke Tuhan, inilah bersatu air mata kami, air mata cinta sayang semoga ini bermanfaat bagi pengambilan keputusan-Mu Ya Allah," kata SBY.

SBY mengatakan hal tersebut terjadi sebelum Ani menghembuskan napas terakhir. Kemudian Ani menhembuskan napas terakhirnya dengan tenang di depan SBY dan seluruh keluarganya.

"Beberapa saat kemudian Ibu Ani dengan sangat tenang, tidak ada goncangan menghembuskan napas terakhir," SBY mengakhiri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya