Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Resort Garut mengamankan seorang warga bernama Hamdani karena dilaporkan melakukan penodaan agama dengan mengakui secara tertulis bahwa Sensen Komara sebagai rasul dan Presiden Indonesia kemudian keyakinannya disebarkan ke masyarakat di Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Sudah diamankan, namanya Hamdani dua hari lalu di wilayah Caringin," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna di Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Minggu (16/6/2019).
Ia menuturkan, kepolisian telah mendapatkan informasi adanya sebaran tulisan tentang warga di Caringin yang mengakui Sensen sebagai rasul dan imam besar Negara Islam Indonesia.
Advertisement
Kepolisian langsung menelusuri laporan itu dan berhasil mengamankan orang yang menyebarkan keyakinan tersebut untuk menjalani pemeriksaan hukum lebih lanjut.
"Kami amankan dulu untuk diperiksa terkait dugaan penodaan agama," katanya.
Ia menyampaikan, kasus penodaan agama dengan pengakuan diri Sensen sebagai rasul ada kaitannya dengan kasus yang sama setahun lalu.
Kepolisian, lanjut dia, akan terus mendalami kasus tersebut untuk mengantisipasi adanya reaksi masyarakat yang khawatir mengganggu stabilitas keamanan di Garut khususnya di Caringin.
"Untuk itu kita amankan orang yang bersangkutan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di masyarakat," katanya.
Â
Sensen Divonis Alami Gangguan Jiwa
Terkait pemeriksaan terhadap Sensen yang diakui sebagai rasul, kata Kapolres, sudah dilakukan pada kasus-kasus sebelumnya, bahkan Sensen sudah divonis dalam persidangan yang dinyatakan mengalami gangguan jiwa.
"Sensen sudah lama dipanggil, diperiksa, dua kali sudah dipanggil oleh tim kedokteran sakit jiwa," katanya.
Sebelumnya, selebaran kertas bertuliskan pengakuan Sensen sebagai rasul dan Presiden Indonesia tersebar di Kecamatan Caringin.
Selain kasus penyebaran selebaran kertas itu, beberapa bulan yang lalu dilaporkan ada warga mengakui Sensen sebagai rasul hingga akhirnya harus menjalani proses hukum hingga ke persidangan.
Setahun yang lalu juga ada seorang warga masih di Kecamatan Caringin menunaikan salat wajib dengan mengarah ke timur tidak seperti pada umumnya umat Islam yang mengarah ke barat atau kiblat.
Sementara itu, Sensen yang diakui mereka sebagai rasul pernah menjalani persidangan dan dinyatakan mengalami gangguan jiwa, kemudian diserahkan kepada keluarganya yang saat ini tinggal di Kecamatan Karangpawitan, Garut.
Advertisement