Liputan6.com, Jakarta - Persaingan dua elite Partai Golkar demi meraih puncuk kepemimpinan makin panas. Plt Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Rizal Mallarangeng angkat bicara terkait isu yang menyebut dirinya bermain dalam pusaran dua kubu tersebut.
Rizal membantah telah mengancam para kader untuk mencabut dukungan ke Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai caketum Partai Golkar. Menurut dia, pernyataan sikap DPD mencabut dukungan terhadap Bamsoet, murni inisiatif mereka masing-masing.
"Tidak ada ancaman, pencabutan dukungan terhadap Bamsoet dilakukan secara sukarela oleh para kader," kata Rizal lewat keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu (3/7/2019).
Advertisement
Rizal berpandangan, justru sebaliknya sikap Bamsoet lah yang mencari dukungan dengan cara mengintimidasi para perwakilan DPD Golkar tersebut. Dia mengklaim, Bamsoet mendesak agar Munaslub segera dihelat sesegera mungkin.
"Ini kan cara keliru. Semua sudah sepakat bahwa Munas akan diselenggarakan pada Desember 2019. Jadi yang kemarin dukung Bamsoet itu lalu sadar dan mencabut. Nggak ada paksaan. Sepenuhnya atas kesadaran sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo mendapat dukungan dari enam wilayah DPD Golkar DKI untuk maju dalam bursa ketua umum Partai Golongan Karya (Golkar). Dukungan itu telah disampaikan pada Sabtu pagi pekan lalu di kediaman Bamsoet.
Tak sampai 24 jam, DPD Golkar DKI membuat pernyataan jika dukungan tersebut dicabut. Mereka mengaku apa yang dilakukan sebagai kehilafan semata.
Â
Tanpa Izin Rizal
Plt Ketua DPD Golkar Kota Administrasi Jakarta Pusat, Basri Baco mewakili Pimpinan Golkar di lima wilayah Kabupaten/Kota di DKI Jakarta mengatakan pertemuannya dengan Bamsoet dilakukan tanpa sepengetahuan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta.
"Maka dari itu, enam pimpinan Golkar di kabupaten/kota yang ada di Jakarta, dinilai perlu meluruskan hal ini," kata Basri dalam jumpa pers di Kantor DPD Golkar DKI, Sabtu 29 Juni 2019, malam.
Basri mengatakan, dalam kunjungannya ke rumah Bamsoet yang berlokasi di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan itu, telah dilakukan tanpa koordinasi dengan Ketua DPD Golkar DKI. Karenanya, para ketua Golkar di enam wilayah DKI Jakarta menyadari langkah tersebut merupakan hal yang keliru
"Selanjutnya kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Ketua Umum Partai Golkar Bapak Airlangga Hartarto dan kepada Plt Ketua Golkar DKI Jakarta Bapak Rizal Mallarangeng atas kekhilafan kami para ketua Golkar wilayah yang bersilaturahmi ke Bapak Bambang Soesatyo," ujarnya.
Advertisement