Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo atau Jokowi memberi sinyal akan merekrut kaum muda sebagai menteri dalam kabinet kerja di masa pemerintahanya yang kedua.
Gagasan Jokowi tersebut dinilai Politikus Golkar Meutya Hafid sebagai terobosan menarik. Menurutnya, keterlibatan anak muda di pusaran pemerintahan sangat dinantikan mengingat tantangan global di masa depan.
Dengan catatan, kata dia, untuk melibatkan anak muda dalam pemerintahan harus dibarengi dengan pembangunan sumber daya manusianya.
Advertisement
"Saya rasa itu ide menarik. Setelah membangun infrastuktur maka tentu ada peningkatan kualitas sumber daya manusia," ujar Meutya, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7/2019).Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terlibat dalam Isu-Isu Politik
Mantan jurnalis itu menilai anak muda saat ini mulai awas dan peduli dengan pemerintahan. Hal ini ditandai dengan keterlibatan mereka dalam isu-isu politik, serta persentase jumlah anak muda yang ikut memilih dalam kontestasi Pemilu 2019.
Kendati keterlibatan anak muda di dunia pemerintahan mulai terlihat secara signifikan, ia mengingatkan istilah muda tidak hanya menyasar usia melainkan gagasan.
"Kemarin saja pemilu, 40 persen anak mudah ikut memilih. Tapi yang jelas ini bukan hanya usianya saja muda, tapi jiwanya yang muda," ujar Meutya.
Reporter:Â Yunita Amalia
Sumber: Merdeka
Advertisement