Bertemu Habaib, Mahfud MD: Kalau Omongannya Penuh Kebencian Bukan Habib

Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD menyampaikan habib merupakan kata yang penuh dengan makna cinta.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 11 Jul 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2019, 06:00 WIB
Pandangan Dualisme Kepemimpinan di Tubuh DPD
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD memberi pandangan saat diskusi persoalan dualisme kepemimpinan di tubuh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Jakarta, Rabu (13/2). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan Suluh Kebangsaan mengadakan pertemuan dengan organisasi kehabaiban yang bergerak di bidang kepustakaan, Majelis Hikmah Alawiyah. Saat pertemuan, dibahas pula makna dari habib yang selalu punya tempat istimewa di mata masyarakat Indonesia.

Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD menyampaikan habib merupakan kata yang penuh dengan makna cinta.

"Bagi saya pribadi ada ilmu baru tadi. Banyak sekali. Antara lain makna habib. Habib itu siapa sih. Habib menurut para habaib itu orang yang mencintai dan dicintai. Kalau hanya dicintai, tidak mencintai, bukan habib," tutur Mahfud MD di Kantor Majelis Hikmah Alawiyah, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu malam (10/7/2019).

"Jadi habib itu, kalau ada berita-berita habib ngomong ini itu, kalau omongannya berisi kebencian, itu hakikatnya bukan habib. Habib bukan hanya dicintai, tapi mencintai juga," lanjutnya.

Selain membahas arti dari habib, Mahfud MD juga membicarakan tentang Islam moderat. Mereka yang ada dalam forum di antaranya Sekjen Gerakan Suluh Kebangsaan Alissa Wahid, Dewan Pembina Majelis Hikmah Alawiyah Quraish Shihab, dan Alwi Shihab.

"Kita diskusi tentang wasatiyah Islam, Islam moderat, sebagai pandangan keislaman yang dominan dianut di Indonesia dan disepakati para pemimpin bangsa," jelas Mahfud.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

Berdakwah dengan Santun

20160229-Diskusi-Melawan-Ekstrimisme-Kekerasan-Jakarta-FF
Mantan Menteri Luar Negri, Alwi Shihab saat mengikuti diskusi Umat Muslim Inggris dan Umat Muslim Islam di Jakarta, Senin (29/2/2016). Dalam diskusi tersebut bertema "Melawan Ekstrimisme Kekerasan". (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Alwi Shihab menambahkan, pihaknya berharap kepada seluruh habib di Indonesia dapat berdakwah dengan mempelajari catatan sejarah di masa lalu.

"Agar kembali meneliti hazanah para leluhur, khususnya di bidang dakwah. Berdakwah menurut leluhur para habaib adalah berdakwah dengan ma'ruf, nahi munkarnya juga dengan ma'ruf. Artinya dengan cara yang santun dan dengan cara yang baik. Ini yang ingin disampaikan kepada para habaib dan simpatisan habaib," beber Alwi.

Dia mengatakan, Rasulullah tidak pernah memberikan contoh dakwah yang jauh dari adab kesantunan. Apalagi yang dapat mencederai hati orang lain.

"Maka yayasan ini bersama-sama dengan Suluh Kebangsaan, kita ingin bersinergi untuk menciptakan suasana yang sejuk di Tanah Air ini dengan bekerja sama apa yang harus kita lakukan bersama untuk menenangkan keadaan. Untuk kembali kepada ajaran Islam yang wasatiyah atau Islam yang rahmatan lil alamin dan tidak mencederai perasaan orang lain, apalagi menghujat atau memaki orang lain," Alwi menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya