Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, paket pimpinan MPR tengah dibahas di kalangan parpol koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Pembahasan paket MPR, kata dia, diselesaikan bersama Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
"Kami sedang bahas. Kami akan selesaikan itu dalam konsensus di internal KIK," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2019).
Koalisi pendukung Presiden terpilih Jokowi terdiri dari PDIP, Golkar, PKB, Nasdem, PPP, yang semuanya lolos ke parlemen. Sisanya Hanura, PSI, Perindo dan PKPI tidak memiliki kursi di parlemen periode 2019-2024.
Advertisement
Kata Johnny, KIK juga harus melobi anggota DPD. Sebab, dalam aturan harus ada satu pimpinan MPR dari DPD.
"Kami selesaikan di internal kami dulu, terutama itu konsensus kami dengan DPD. Karena syarat UU harus ada DPD," ucapnya.
Johnny sendiri bersikap tegas dengan menolak partai pengusung capres Prabowo Subianto, yaitu Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat bergabung dalam paket pimpinan MPR. Menurutnya, hal itu malah tak menunjukkan tata kelola negara yang baik.
"Jangan paksa kami melebur yang ngaco-ngaco. Kami selesaikan bertahap jangan semuanya pasang-pasang, nanti negara ini nggak bisa dikelola dengan baik, kita ingin kelola dengan baik," kata Johnny.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Golkar Siapkan Kader
Posisi Ketua MPR memang tengah diperebutkan oleh partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Selain PKB, Partai Golkar juga ingin kursi MPR.
Hal ini diakui oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Airlangga pun menyebut partainya lebih pantas mendapat kursi MPR karena mendapat suara terbanyak nomor 2 di jajaran partai pendukung Jokowi-Ma'ruf saat Pileg 2019.
Menteri Perindustrian ini menegaskan, jika PDIP sebagai partai urutan atas mendapatkan jatah DPR, maka Golkar harusnya mendapat kursi Ketua MPR.
Meski demikian, untuk nama, dirinya menyebut masih disiapkan. "Nanti kita siapkan," jelas Airlangga.
Dia menuturkan, sampai saat ini diskusi soal kursi MPR masih dibicarakan dengan partai-partai lain.
"Kita lihat nanti. Kita sedang bicarakan dengan partai-partai lain," pungkasnya.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement