Kadis Bina Marga DKI: PKL Tanah Abang Itu Maunya Bebas Berjualan

Dia menegaskan, para PKL memang harus terus ditindak tegas. Sebab, mereka sering tidak memedulikan keamanan di jalan saat berjualan.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 24 Agu 2019, 16:06 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2019, 16:06 WIB
20151106-PKL-Tanah-Abang-Jakarta-Immanuel-Antonius
Petugas Satpol PP menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di kawasan Tanah Abang, Jakarta (6/11). Puluhan PKL kembali ditertibkan petugas karena dianggap berjualan di tepi jalan dan menimbulkan kesan kumuh. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengaku turut menghormati keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak aturan Gubernur DKI Jakarta soal pengalihfungsian Jalan Jatibaru, Tanah Abang menjadi lapak pedagang kaki lima (PKL).

"Kita kan negara punya regulasi, tentunya kehormatan tertinggi itu yang kita jalankan," ungkap Hari saat dihubungi, Sabtu (24/8/2019).

Dia menegaskan, para PKL memang harus terus ditindak tegas. Sebab, mereka sering tidak memedulikan keamanan di jalan saat berjualan.

"Kalau yang di Tanah Abang kan sebenarnya sudah disediakan tempatnya, yang di sky bridge itu, yang jembatan, mereka turun lagi. Ya memang harus tetap disosialisasikan," ujar Hari.

"Kadang PKL ini kan pengennya maunya sendiri gitu, jualan bebas, cepet selesai kebeli orang, cuma dia tidak memperhatikan keselamatan orang di jalan. Terus mengokupasi tempat orang jalan," imbuh dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bertentangan dengan UU

Sebelumnya, MA menilai kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertentangan dengan Pasal 127 ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Aturan itu tertera dalam Pasal 25 ayat 1 pada Perda Nomor 8 Tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya