Liputan6.com, Jakarta - PT Trans 1000 Jakarta menggelar pelepasan pelayaran purwa rupa atau prototipe Kapal Motor Penumpang (KMP) Trans 1000 dari Dermaga Kali Adem, Jakarta Utara, Sabtu (24/8/2019).
KMP Trans 1000 ini berlayar dan melakukan sosialisasi ke sejumlah pulau seribu yang seringkali jadi destinasi para wisatawan.
Baca Juga
Berangkat dari Kali Adem, KMP Trans1000 menuju Pulau Lancang - Untung Jawa - Payung - Pari - Tidung - Pramuka - Panggang - Harapan - - sampai ke Pulau Sebira.
Advertisement
Kapal berlabel Trans 1000 Jakarta dengan nama Meranti Express bernomor lambung 33 itu tampak modern dengan warna dasar putih. Faktor keamanan diutamakan. Sebelum berlayar semua penumpang dipastikan mengenakan pelampung atau life jacket.
Kapal itu dapat menampung 200 orang penumpang yang diakomodir dalam kursi-kursi baru di dalamnya.
Empat unit pendingin ruangan juga terpasang di tiap sisi bagian dalam kapal.
Di tiap sisi kapal juga terdapat akses keluar masuk yang mudah dijangkau, sedangkan geladak kapal juga cukup luas untuk ditempati.
Direktur PT Trans 1000 Jakarta, Nana Suryana menjelaskan, prototipe ini merupakan satu dari empat kapal yang sudah selesai diproduksi.
Rencananya, kapal ini baru bisa dioperasikan pada 1 September 2019, setelah proses perizinan selesai.
"Saat ini kami masih menunggu dikeluarkannya izin trayek dan rute dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta," kata Nana di Dermaga Kaliadem.
Skema produksi KMP Trans 1000 meliputi peremajaan kapal-kapal tradisional, serta pengalihfungsian kapal yang juga direncanakan untuk kapal angkutan barang.
Selain itu, kapal yang telah diremajakan nantinya juga akan difungsikan sebagai kapal feeder, atau kapal antar pulau, dari satu pulau ke pulau lain di Kepulauan Seribu Selatan maupun Utara.
Bakal Diremajakan
Hingga kini, dari 33 kapal tradisional, 29 di antaranya sudah sepakat bakal diremajakan.
Seluruhnya akan diremajakan seiring waktu berjalan, dengan upaya PT Trans 1000 bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Kapal tradisional itu tidak akan sekaligus diremajakan. Sebab, kami bukan konglongmerat, kami dibantu bank DKI dan Pemprov DKI untuk membiayai seluruh projek peremajaan ini dengan mekanismenya kami yang mengelola. Kami bukan orang pemerintah, kami swasta," ucap Nana.
Asnawi (62), salah satu pemilik kapal yang sudah menyepakati MoU dengan Trans 1000 menanggap hal ini sebagai suatu kemajuan, khususnya di dunia pelayaran Jakarta-Kepulauan Seribu.
Hal itu, jelas Asnawi, karena hasil peremajaan kapal yang sudah dilakukan Trans 1000 mengedepankan keselamatan pelayaran.
"Fasilitasnya lengkap secara peralatan dan perlengkapan dan manajemennya kita sudah lihat secara prosedur," ucap Asnawi.
Advertisement