Pesan Emak-Emak untuk TransJakarta di Hari Pelanggan Nasional 4 September 2019

Ada sejumlah harapan dan kesan terhadap transjakarta yang disampaikan oleh pengguna jasa.

oleh Muhammad Ali diperbarui 03 Sep 2019, 08:13 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2019, 08:13 WIB
Kawasan Integrasi Transportasi Dukuh Atas
Bus Metrotrans menunggu penumpang di kawasan integrasi transportasi Dukuh Atas, Selasa (30/4/2019). Kawasan Terintegrasi Dukuh Atas menghubungkan empat transportasi umum di DKI Jakarta, yaitu Transjakarta, MRT, KRL, LRT, dan Kereta Bandara. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Hari Pelanggan Nasional 4 September 2019, sejumlah emak-emak metropolitan pengguna bus transjakarta angkat bicara mengenai alat tranportasi publik tersebut.

Maya Juwita boleh dibilang palanggan setia TransJakarta. Dia mengaku rutin naik transjakarta sejak 2003.

“Saya rutin naik bus transjakarta sejak 2003, sudah 16 tahun,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) itu, Selasa (3/9/2019).

Bagi Maya, transjakarta merupakan transportasi cepat dan nyaman. “Hanya tiga puluh menit dari rumah di daerah Ragunan ke kantor di Kuningan. Nyaman dan dingin,” katanya.

Namun, pada Hari Pelanggan Nasional 4 September ini, Maya mengharapkan perbaikan dari sudut kecepatan dan kenyamanan itu.

“Belakangan ini, perjalanan lebih lambat karena tidak semua jalur steril dan ada pembangunan proyek LRT di Jalan HR Rasuna Said. Transjakarta harus memikirkan jalan keluarnya,” pinta Maya.

Selain itu, Maya melihat beberapa kendaraan pengumpan yang memasuki jalan kecil menggunakan bus besar. “Akibatnya malah bikin macet. Untuk jalan kecil, pakai dong bus kecil,” jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tambah Armada

Jalan MH Thamrin Lancar
Bus Transjakarta melintasi Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (27/6/2019). Adanya rekayasa lalu lintas di sejumlah titik terkait sidang putusan Mahkamah Konstitusi menyebabkan jalan protokol di pusat kota itu lebih lengang dibanding hari biasa. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Warga lainnya, Etty Herawati menyatakan Transjakarta adalah alat transportasi ibukota yang murah dan disiplin. Namun, perlu tambahan armada pada jam sibuk dan jalur yang lebih panjang.

“Pada jam sibuk perlu tambahan armada karena sering lama menunggu. Begitu bus datang tak bisa naik lagi,” katanya.

Demikian juga dengan jalur yang perlu ditambah. “Saya tinggal di Cibubur, tapi transjakarta baru sampai Bumi Perkemahan Pramuka. Saya harap diadakan sampai Cileungsi,” pinta Etty.

“Soal disiplin sudah bagus. Tidak berhenti sembarangan, pengemudi bawa mobil dengan tenang,” katanya.

Emak-emak lainnya, Ratna Rasiana Sari mengaku rutin naik bus ini. Selain murah, dengan sekali jalan sudah bisa ke mana-mana,” katanya.

Namun kini, ia merasa naik turun tangga halte busway melelahkan. Fasilitas itu banyak ditemui di sejumlah halte. “Buat orang tua seperti saya, Transjakarta perlu menyediakan eskalator atau lift,” pintanya.

Sedangkan warga lainnya, Maryam Bachmid memilih transjakata karena aman dan nyaman. Kendati masih ada kejadian pencopetan pada jam-jam padat.

“tapi saya merasa busway masih jauh lebih aman dari moda transportasi lainnya,” kata mantan wartawan majalah terkemuka terbitan Ibukota itu.

Menjelang Hari Pelanggan Nasional besok, Maryam berharap Trans Jakarta memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan konektivitas busway dengan MRT, LRT, dan KRL.

“Ini agar masyarakat makin banyak yang menggunakan transportasi publik,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya