Liputan6.com, Jakarta - Dua dari tiga jenazah korban kecelakaan maut Suzuki APV di KM 36 Tol Jagorawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sudah diserahkan ke pihak keluarga masing-masing.
Jenazah Abdiwijaya Tamba (17) sudah dibawa dari rumah duka Sinar Kasih Kota Bogor pada Minggu 15Â September 2019 tengah malam tadi dan dibawa pulang ke kampung halamannya di Pekanbaru, Riau.
Baca Juga
Sedangkan jenazah Yehezkiel Giovanni Reinaldo (18) dibawa pihak keluarga dari rumah duka Sinar Kasih pada Senin (16/9/2019) sekitar pukul 05.00 WIB tadi.
Advertisement
Jenazah Reinaldo akan dimakamkan di kampung halamannya di Jalan Aes Nasution No 13 RT014/002, Kelurahan Gadang, Kecamatan Banjarmasin, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
"Dua jenazah sudah dibawa oleh keluarganya masing-masing tengah malam tadi sama subuh," kata petugas rumah duka Sinar Kasih, Yadi.
Namun satu jenazah lainnya yaitu Abraham Mbiliyora (20) masih berada di rumah duka. Pihak keluarga masih dalam perjalanan menuju Bogor dari Prailiu, Kecamatan Kambera, Nusa Tenggara Timur.
"Info terakhir mau diambil oleh pihak keluarganya sekitar jam 12 malam nanti. Katanya mau ada acara kebaktian dulu di sini," ujar Yadi.
Sementara itu, korban luka berat akibat kecelakaan hingga kini masih menjalani perawatan di RS EMC Sentul. Korban luka berat yaitu Santa Hagar Mbiliyora, Rasio BR Tamba, dan Josni Jafet Tigor.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kecelakaan Tunggal Akibat Pecah Ban
Kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi KM 36, Sentul, Kabupaten Bogor pada Minggu 15Â September 2019 pagi menewaskan 3 orang penumpang, 3 orang luka berat, dan 3 lainnya luka ringan.
Korban tewas adalah Abraham Mbiliyora, Yehezkiel Giovanni Reinaldo, Abdiwijaya Tamba. Sedangkan korban luka berat yaitu Santa Hagar Mbiliyora, Rasio BR Tamba, dan Josni Jafet Tigor.
Mobil yang dikemudikan Josni mengalami pecah ban kanan belakang saat dalam perjalanan menuju tempat ibadah di daerah Serpong, Tangerang, Banten.
Kesembilan orang tersebut sebagian besar masih berstatus mahasiswa perguruan tinggi di Jakarta, Depok, dan Bogor. Selain kuliah, mereka juga memiliki sebuah usaha kecil menengah di Perumahan Griya Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Sebuah rumah bercat dinding warna hijau itu dijadikan tempat pembuatan dan pengepakan beragam produk yang terbuat dari tanaman herbal, yang diberi nama divine herbal. Sementara mereka tinggal dengan menyewa rumah atau ngekos tersebar di beberapa wilayah.
"Mereka ini bikin kelompok usaha disini, usaha obat dan macem-macem dari tumbuhan. Mereka juga punya tempat pembibitan di ujung perumahan. Depan rumah ibu itu tempat bikin dan pengepakannya terus mereka jual secara online," terang Tita Rosita, yang rumahnya persis di samping tempat usaha para korban.
Advertisement