Cerita Tetangga, Korban APV Maut di Tol Jagorawi Sempat Minta Nasi Uduk

Para korban diketahui merupakan perantau yang berstatus sebagai mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Jawa Barat.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 15 Sep 2019, 19:41 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2019, 19:41 WIB
Tempat usaha korban APV Maut di Tol Jagorawi
Tempat usaha para korban APV Maut Tol Jagorawi di Perumahan Griya Katulampa, Kota Bogor. (Achmad Sudarno/liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Perumahan Griya Katulampa, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor mendadak ramai setelah mendengar kabar tiga warganya tewas kecelakaan di Tol Jagorawi KM 36,66, Minggu (15/9/2019).

Bahkan, beberapa di antaranya masih bertanya-tanya mengenai kabar kecelakaan tersebut. Sebab, rumah bercat hijau di Blok C2 No 18 ini hanya dijadikan tempat mereka berkumpul sekaligus menjalankan usaha obat herbal.

"Rumah ini cuma dijadikan home industri obat herbal. Ada beberapa yang sudah ber-KTP sini, tapi rata-rata mereka dari luar Pulau Jawa. Makanya di sini enggak ada keluarganya," ujar satpam perumahan, Christian saat ditemui di lokasi.

Tita Rosita warga setempat menuturkan, rombongan jemaat gereja yang menjadi korban kecelakaan di Tol Jagorawi sebagian besar masih berstatus mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Jabodetabek. Ada yang kuliah di IPB, Universitas Indonesia, Universitas Juanda, dan Universitas Pakuan.

"Mereka ini bikin kelompok usaha di sini, usaha obat dan macem-macem dari tumbuhan. Mereka juga punya tempat pembibitan di ujung perumahan. Depan rumah ibu itu tempat bikin dan pengepakannya terus mereka jual secara online," terang Tita.

Perempuan berjilbab ini mengungkapkan, sebelum pergi ke Serpong, Josni Jafet Tigor, Abraham Mbiliyora, dan Yuldi Bongga sempat mampir ke warungnya untuk membeli makanan ringan dan nasi uduk untuk sarapan.

"Si Bram (Abraham) sempet minta nasi uduk untuk dibawa ke sana, kebetulan habis. Minta nasi putih juga ibu belum masak. Karena enggak ada akhirnya dia bawa ketan," tutur Tita.

Sebelum pergi, mereka juga sempat makan puding, bolu kukus, bakpau yang dibeli dari warungnya. Kemudian, Yuldi membungkus kue-kue tersebut untuk bekal di perjalanan.

"Yuldi yang bayar semua, ngasih Rp 50 ribu. Terus mereka pergi bilangnya mau ibadah di Serpong," katanya.

Namun dirinya tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah rombongan yang pergi untuk beribadah di wilayah Tangerang, Banten itu. Saat itu, dirinya hanya mengetahui ada satu kendaraan saja yang berangkat.

Menurut Tita, para korban kecelakaan APV itu setiap sebulan sekali pergi ke Serpong untuk beribadah di gereja bersama perkumpulannya dari berbagai daerah.

"Saya sempet tanya juga ke Bram. Tumben berangkat siang amat, biasanya habis subuh udah berangkat. Dia jawab, iya bu, tapi sore juga sudah nyampe sini lagi," ujar Tita.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kecelakaan Maut Tol Jagorawi

Achmad Sudarno/Liputan6.com
Suzuki APV kecelakaan di Tol Jagorawi Minggu (15/9/2019).

Kecelakaan maut mobil Suzuki APV di KM 36,66 Tol Jagorawi, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor menewaskan tiga orang, enam lainnya mengalami luka-luka.

Kesembilan orang korban tersebut adalah rombongan jemaat yang hendak pergi ke Serpong, Tangerang, untuk menjalani ibadah di gereja.

Namun nahas, di tengah perjalanan mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Mobil berplat nomor F 1195 DH yang dikemudikan Josni Jafet Tigor (34) mengalami pecah ban belakang sebelah kanan,

Kemudian kendaraan yang melaju di lajur 3 oleng ke kiri dan terguling beberapa kali di lajur 1. Mobil tersebut sempat terseret sejauh 50 meter dan terhenti dalam posisi berdiri melintang di lajur 2.

Pada saat terguling, seluruh penumpang maupun pengemudi terpental keluar dan bergelimpangan di bahu jalan. Ada pula yang terhimpit di bawah mobil. Akibat kejadian ini, tiga orang tewas di lokasi kejadian, tiga orang luka berat dan tiga lainnya luka ringan.

Korban tewas adalah Abraham Mbiliyora (29), Yehezkiel Giovanni Reinaldo (18), dan Abdiwijaya Tamba (17). Abraham dan Abdiwijaya merupakan warga Perumahan Griya Katulampa, Kelurahslan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Sedangkan Giovanni berasal dari Jalan Aes Nasution, Kelurahan Gadang, Kecamatan Banjarmasin, Kota Banjarmasin.

"Ketiga korban meninggal dibawa ke RSUD Ciawi," ucap Kasat Lantas Polres Bogor AKP Fadli Amri.

Sementara tiga korban luka berat adalah pengemudi APV Josni Jafet Tigor, Santa Hagar Mbiliyora (22), dan Rasio BR Tamba (19). Korban luka ringan Irene Betzy (21), dan Yuldi Bongga (26).

"Lima korban luka dibawa ke RS EMC Sentul dan satu korban lainnya dibawa ke RS Husada Cibinong," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya