Wiranto Berharap Hujan Turun di Wilayah Terdampak Karhutla

Wiranto mengungkapkan, upaya hujan buatan dilaporkan sudah berhasil dilakukan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Sep 2019, 05:04 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 05:04 WIB
Wiranto
Menko Polhukam Wianto minta kasus pembakaran bendera di Garut tak lagi diributkan. (Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Polik Hukum dan Keamanan, Wiranto masih berharap turunnya hujan di sejumlah daerah yang dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Doakan supaya hujan terus-menerus bisa datang. Apakah buatan atau alami," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin 23 September 2019. 

Wiranto mengungkapkan, upaya hujan buatan dilaporkan sudah berhasil dilakukan. Alhasil, kata dia, sejumlah titik api di wilayah terdampak karhutla sudah mulai berkurang. 

"Kita minta supaya kerjasama, BMKG dengan TNI AU dan semua pihak supaya lebih sinkron supaya antara awan-awan yang sudah mengandung hujan 70 persen, supaya dapat segera ditaburi garam dan turun (hujan)," ucap Wiranto.

Sebelumnya, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapan BNPB Bernadus Wisnu Wijaya mengatakan, 4 daerah masih terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), secara masif.

"Kalau kita lihat masih ada 4 titik yang saat ini krusial. Yakni Jambi, kemudian Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah cukup tinggi. Ditambah pula Riau," kata Wisnu dalam acara Forum Merdeka Barat 9, di Kemenkominfo, Jakarta, Senin (23/9/2019).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2.288 Titik Api

Gabungan anggota TNI dan Polisi dari Polsek Tarogong Kaler, bersigap memadamkan titik api dalam kebakaran hutan di kaki Hutan Gunung Guntur Beberapa waktu lalu
Gabungan anggota TNI dan Polisi dari Polsek Tarogong Kaler, bersigap memadamkan titik api dalam kebakaran hutan di kaki Hutan Gunung Guntur Beberapa waktu lalu (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

2.288 titik api kategori sedang dan tinggi masih terpantau di beberapa wiayah Indonesia. Sedang pantauan titik api untuk 6 provinsi prioritas pemadaman karhutla adalah Riau 114 titik, Jambi 408 titik, Sumatera Selatan 219 titik, Kalimantan Barat 266 titik, Kalimantan Tengah 810 titik dan Kalimantan Selatan 74 titik.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merinci, kondisi 6 provinsi dalam keadaan berasap dengan kualitas udara berdasar konsentrasi PM10 adalah Riau 314 (berbahaya), Jambi 238 (sangat tidak sehat), Sumatera Selatan 155 (tidak sehat), Kalimantan Barat 324 (berbahaya), Kalimantan Tengah 409 (berbahaya) dan Kalimantan Selatan 22 (baik).

"Di Sumatera angin bertiup ke arah barat laut, dari Sumsel mengarah ke Jambi dan Riau. Sehingga asap dari Sumsel dan Jambi masuk ke Riau," tulis Plt Kapusdatinmas BNPB, Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/9/2019).

Terdapat titik api yang sangat besar di Desa Bayung Lencir, Kabupaten Musi Bayu Asin, Sumsel yang berdekatan dengan perbatasan Provinsi Jambi.

Titik api ini sudah menyala sejak pertengahan Agustus 2019 dan belum bisa dipadamkan serta mengeluarkan asap sangat besar dan tertiup angin mengarah ke Jambi dan Riau

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya