Jokowi: Negara Lain Sudah Resesi, Kita Harus Gerak Cepat

Jokowi mengingatkan menteri terkait untuk berpacu memberikan jaminan dan kepastian hukum bagi penanaman modal di Indonesia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Sep 2019, 15:18 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2019, 15:18 WIB
Jokowi Terima Laporan Hasil Pemeriksaan dari BPK
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/9/2019). BPK menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) periode semester I/2019 kepada Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi mengatakan, dampak ekonomi global yang melambat membuat negara-negara lain resesi. Untuk itu, dia meminta jajaran menterinya gerak cepat memangkas regulasi yang menghambat investasi masuk ke Indonesia.

"Kita berpacu dengan waktu dan harus bergerak dengan cepat, dengan pemangkasan, dengan penyederhanaan dari regulasi-regulasi yang menghambat," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai penanaman modal di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Ini merupakan lanjutan dari rapat sebelumnya yang juga membahas soal deregulasi investasi. Jokowi mengingatkan menteri terkait untuk berpacu memberikan jaminan dan kepastian hukum bagi penanaman modal di Indonesia.

"Hari ini, supaya progress-nya lebih tajam, jangan sampai mengulang apa yang sudah kita bicarakan pada rapat yang lalu," jelas Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi mengaku akan rutin menggelar rapat membahas soal investasi agar Indonesia dilirik oleh para investor asing. Dia meminta kementerian terkait untuk menindaklanjuti perusahaan yang sebelumnya ingin berinvestasi di Indonesia.

Jokowi mengaku masih sering mendapat keluhan dari para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia terkait regulasi yang rumit dan berbelit. Hal ini dikhawatirkan akan membuat para investor enggan berinvestasi di Indonesia.

Terlebih, negara-negara tetangga lain sudah melakukan perbaikan untuk menarik para investor. Untuk itu, dia kembali mengingatkan agar kementerian mulai menyederhanakan proses perizinan investasi.

Mantan Walikota Solo itu meyakini ada persoalan serius sehingga para investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Jokowi menyebut perusahaan asing tersebut memilih Vietnam lantaran waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan perizinan hanya dua bulan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya