Hujan Interupsi, Sidang Pelantikan Pimpinan MPR Diskors

Penundaan itu dimulai karena interupsi Elnino Mohi dari Gerindra. Gerindra meminta waktu hingga pukul 21.00 WIB untuk lobi-lobi.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Okt 2019, 20:28 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2019, 20:28 WIB
Sidang Terakhir Anggota MPR
Suasana Sidang Paripurna MPR Akhir Masa Jabatan Periode 2014-2019 di Gedung Nusantara, Kompleks MPR DPR RI Senayan, Jakarta, Jumat (29/7/2019). Sidang paripurna MPR ini dipimpin Ketua MPR Zulkifli Hasan didampingi para wakil ketua. (Liputan6.com/HO/Sopi)

Liputan6.com, Jakarta Sidang pelantikan pimpinan MPR diputuskan untuk ditunda sampai pukul 20.50 WIB. Penundaan dilakukan setelah terjadi hujan interupsi dari anggota MPR yang hadir.

Penundaan itu dimulai karena interupsi Elnino Mohi dari Gerindra. Gerindra meminta waktu hingga pukul 21.00 WIB untuk lobi-lobi.

"Kami usulkan sebentar saja rapat ini kita skors untuk beri waktu pimpinan lobi supaya tidak voting supaya musyawarah mufakat sempurna ada waktu lobi paling telat jam 09.00," kata Elnino di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2019).

Suara sorakan mengikuti interupsi Gerindra. Sekretaris Fraksi Golkar MPR Idris Laena langsung menyampaikan interupsi. Golkar mengatakan delapan fraksi partai politik plus satu kelompok DPD sudah mendukung calon yang mereka usung, Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR.

"Sebetulnya ada hasil rapat bahwa kesimpulan delapan fraksi sudah resmi dukung Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR ditambah dengan 136 anggota DPD yang berdasarkan kop surat DPD yang disampaikan resmi kepada pimpinan," ujarnya.

Kemudian, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyepakati pernyataan Idris bahwa Bamsoet telah dipilih secara musyawarah mufakat. Namun, menyisakan Gerindra. Basarah mendukung permintaan Gerindra supaya sidang paripurna ditunda.

"Saya kira menunggu satu jam untuk ongkos yang murah. Fraksi PDIP setuju usul Gerindra sidang diskors untuk membulatkan demokrasi kita," kata dia.

Interupsi berlanjut oleh anggota Fraksi PKS Bukhori. Dia malah mengusulkan untuk voting karena menurutnya berdasarkan UUD Ketua MPR dipilih voting.

"Fraksi ingin mengingatkan tidak mencederai UUD. Kami mengusulkan MPR secara voting," kata Bukhori.

Hal tersebut mendapatkan respons dari Ketua Fraksi Nasdem Johnny G Plate Dan Ketua Fraksi PKS Tifatul Sembiring. Johnny mengatakan, musyawarah mufakat sudah diatur dalam Tata Tertib MPR dan dia juga mendukung permintaan Gerindra untuk ditunda.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Mufakat

Sementara, Tifatul menegur rekannya bahwa telah disepakati musyawarah mufakat. "Jadi meluruskan kawan-kawan tadi baru dateng semangat. Fraksi PKS mengusulkan musyawarah mufakat. Kalau mau diskor satu jam saja," kata dia.

Tak ingin menunda lagi, pimpinan sidang, Abdul Wahab Dalimunthe langsung menyetujui untuk diskors sampai 20.50.

"Supaya ikan sepat ikan gabus makin cepat makin bagus sidang ini saya skors ssmpai jam 8.50," ucapnya.Rapat paripurna dipimpin Ketua MPR Sementara Abdul Wahab Dalimunthe dan Wakil Ketua MPR Sementara Hillary Brigitta Lasut. Rapat pelantikan itu sudah menyampaikan nama 10 pimpinan MPR. Tinggal memilih satu ketua MPR.

Fraksi Golkar bapak Bambang Soesatyo, PDI Perjuangan Ahmad Basarah, Gerindra Ahmad Muzani, Nasdem Lestari MurdijatP, PKB Jazilul Fawaid, Demokrat Syarifuddin Hasan, PKS Hidayat Nur Wahid, PAN Zulkifli Hasan, PPP Arsul Sani, Kelompok DPD Fadel Muhammad.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya