Ini Langkah MPR Amankan Pelantikan Presiden

Bamsoet mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai macam lembaga untuk pengamanan acara pelantikan presiden.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Okt 2019, 18:47 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2019, 18:47 WIB
Pengamanan DPR
Aparat kepolisian melakukan pengamanan di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (11/9/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet menegaskan tragedi penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto tidak akan mengganggu pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober mendatang. Sebab, kata dia, gedung parlemen tempat pelantikan akan dijaga sesuai dengan prosedur keamanan yang ketat.

"Tapi yang pasti saya yakin dan percaya peristiwa ini tidak akan mengganggu agenda nasional kita, ritual terakhir daripada pesta demokrasi, pelantikan presiden 20 Oktober mendatang," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Dia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai macam lembaga untuk pengamanan. Di antaranya Polri, TNI, dan BIN. Koordinasi itu akan dilakukan dalam rapat bersama antara beberapa lembaga itu dengan MPR.

"Ini soal keamanan bukan tugas MPR. Tugas daripada pihak Kepolisian, TNI, dan intelijen atau BIN. Jadi mereka sudah bekerja, nanti kita akan rapat koordinasi dengan Kapolri, dengan Panglima TNI, dengan kepala BIN pekan depan," ucap Bamsoet.

Setelah tragedi yang menimpa Wiranto, Bamsoet berharap tidak boleh ada pembatasan antara masyarakat dengan pejabat. Kata dia, justru pejabat harus semakin dekat dengan rakyat.

"Namun ini harus menjadi peringatan, warning bagi kita semua khususnya para pejabat-pejabat negara, harus lebih berhati-hati, bukan berarti tidak boleh berdekatan dengan rakyat, itu harus," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Anggota JAD Bekasi

Diketahui, Wiranto ditusuk seorang pria di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). Akibat insiden itu, Wiranto harus menjalani operasi selama 2,5 jam di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. Pelaku kemudian diidentifikasi polisi sebagai anggota teroris dari kelompok JAD Bekasi.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya