Ragam Persiapan Menyambut Pelantikan Jokowi-Ma'ruf

Bagaimana kesiapan pemerintah sehari jelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin?

oleh Maria Flora diperbarui 20 Okt 2019, 08:08 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2019, 08:08 WIB
Foto Kenegaraan Jokowi-Ma'ruf.
Hasil foto kenegaraan Jokowi-Ma'ruf yang dipotret oleh Darwis Triadi. (sumber: Darwis Triadi via twitter @arbainrambey)

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut pelantikan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, segala persiapan telah dilakukan.

Tak hanya Gedung DPR/MPR yang telah bersolek dengan bentangan karpet merah serta tebaran bunga cantik di setiap sudut lobi gedung kura-kura, pengamanan di luar pun tak kalah maksimal dilakukan.

Bicara soal keamanan, diperkirakan akan ada sekitar 30 ribu personel TNI-Polri yang akan diturunkan amankan jalannya pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Bahkan, dua hari sebelumnya, telah ada pengalihan rute Bus Transjakarta yang dimulai sejak pukul 05.00 WIB.

Lantas, bagaimana kesiapan sehari jelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin?

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Akses Menuju Gedung DPR/MPR Ditutup

Jalan di Sekitar Gedung DPR ditutup jelang pelantikan presiden
Ruas jalan di sekitar Gedung MPR-DPR ditutup jelang pelantikan presiden. (Putu Merta Surya/Liputan6.com)

Pantauan Liputan6.com, Sabtu (19/10/2019) jalan menuju pintu belakang Gedung MPR-DPR dan Palmerah ditutup. Selain itu, aparat gabungan dari Polri dan TNI sudah bersiaga di sekitar lokasi.

Beberapa kendaraan taktis milik aparat kepolisian disiagakan di sepanjang Jalan Gelora atau persis di depan pintu belakang Gedung DPR. Aparat bersenjata lengkap berjaga-jaga di sekitar gerbang Gedung DPR.

Sebelumnya, kepolisian menyatakan, sejumlah kepala negara akan menghadiri pelantikan Jokowi-Ma'ruf di Gedung MPR-DPR, Senayan, Jakarta.

Terkait hal ini TNI-Polri telah menyiapkan pengamanan khusus untuk tamu VVIP tersebut saat pelantikan presiden.

"Pengamanan bagi sembilan kepala negara akan menggunakan operasi PAM Waskita," kata Kabag Penum Polri Kombes Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jumat 18 Oktober 2019.

Asep menambahkan, sistem pengamanan terdiri dari tiga lapis atau tiga ring.

Ring satu diberlakukan operasi PAM Waskita yang bertanggung jawab adalah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Ring dua pasukan dari TNI. Sedangkan ring tiga dari Polri.

"Kita sudah tempatkan sebagaimana pola yang diatur," ucap dia.

Siapkan Tim Motor

Sejumlah personil Polri berpatroli jelang pencoblosan (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Sejumlah personil Polri berpatroli jelang pencoblosan (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya membentuk Team Motoris Reserse atau Team Morres dalam rangka pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto menyampaikan, tim dibentuk dengan ciri mobilitas yang tinggi untuk mengatasi gangguan keamanan dan ketertiban dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Tim dibentuk dalam rangka menjaga kamtibmas di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan menghadapi tindakan anarkis dari pelaku-pelaku kerusuhan. Khususnya dalam rangka persiapan pelantikan presiden dan wapres," tutur Suyudi dalam keterangannya seperti dikutip Antara, Sabtu (19/10/2019).

Suyudi menyebut, Team Morres beranggotakan 30 personel yang terdiri dari gabungan Team Khusus Anti Bandit (TEKAB), Buru Sergap (Buser), dan anggota Ditreskrimum lainnya. Nantinya, Tim ini akan bergerak dengan 15 motor trail dan dilengkapi beberapa peralatan terbaik Polri.

Mereka juga akan bekerja sama dengan Team Bermotor Patra dari Sat Brimobda Polda Metro Jaya.

1.100 Undangan Disebar

Berbagai persiapan dilakukan jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung MPR/DPR/DPD RI Senayan, Jakarta Pusat.
Berbagai persiapan dilakukan jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung MPR/DPR/DPD RI Senayan, Jakarta Pusat. (Merdeka.com/Sania Mashabi)

Dalam waktu hitungan jam, segala persiapkan menyambut pelantikan presiden terus dimatangkan. Berbagai macam hiasan serta ornamen, membuat Gedung Nusantara berbentuk cangkang kura-kura itu tampak cantik dipandang.

Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono mengatakan, persiapan jelang pelantikan sudah mencapai 100 persen. Penataan duduk para tamu undangan telah diatur secara proporsional, mempertimbangkan kapasitas gedung.

Ia mengatakan, pada acara pelantikan pada Minggu (20/10/2019) besok, pihaknya akan mengundang 1.100 orang. Termasuk para pemimpin dari luar negeri.

"Saya kira ada sekitar 1.100-an lah, sesuai kapasitas yang ada di dalam," ujar Ma'ruf Cahyono di komplek parlemen, Jakarta, Sabtu (19/10/2019).

Ma'ruf pun memastikan segala persiapan yang dilakukan mempertimbangkan standar terhadap para tamu internasional. Kendati saat disinggung mengenai anggaran yang dihabiskan dalam perhelatan ini, ia enggan menyebutkan secara detil.

Yang jelas, ia menegaskan anggaran pelantikan Presiden-Wakil Presiden menggunakan APBN 2019.

Bunga Bergambar Jokowi-Ma'ruf di DPR

Bunga Bergambar Jokowi-Ma'ruf di DPR Jelang Pelantikan
Bunga Bergambar Jokowi-Ma'ruf di DPR Jelang Pelantikan (Foto: Liputan6/Putu Merta Surya Putra)

Ada penampakan tak biasa di Gedung DPR/MPR kali ini. Ada satu titik menarik yang menjadi pusat perhatian jelang pelantikan presiden.

Di dekat eskalator, ada hiasan dari bunga yang memperlihatkan wajah Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin. Di sekitarnya pun dihiasi banyak bunga.

Sementara itu, beberapa photo booth juga terpampang bagi mereka yang ingin mengabadikan diri dalam momen pelantikan tersebut.

Menurut Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono, banyak hal yang sudah diperbaiki.

"Dari mulai lingkungan yang ada di luar maupun gedungnya itu sendiri, perbaikan-perbaikan sedikit, ada yang dibersih-bersihkan, supaya layak dan kita mendapatkan apresiasi yang positif bagi para tamu," kata Ma'ruf.

Car Free Day Sudirman-Thamrin Ditiadakan

Semrawut, PKL Ganggu Aktivitas Pengunjung CFD
Warga dan pedagang kaki lima (PKL) memadati kawasan car free day (CFD), Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/8/2019). Kurangnya pengawasan petugas menyebabkan banyak PKL berjualan tidak pada tempat yang telah disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Car Free Day (CFD) akan ditiadakan esok hari, Minggu, 20 Oktober 2019. Hal ini diungkap oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo saat dihubungi Liputan6.com, Kamis 17 Oktober 2019.

"CFD hari minggu ditiadakan. Alasannya tentu pertama kita menghormati proses pelantikan kepala negara dan Wakil Presiden, gitu kan," tuturnya.

Bahkan pihak Pemprov DKI Jakarta akan memberikan kesempatan kepada warga yang ingin menghadiri acara penting tersebut. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya