Liputan6.com, Singapura - Airy memperkenalkan layanan Airy Syariah di pameran industri travel Internasionale Tourismus-Borse (ITB) Asia, di Singapura. Layanan syariah tersebut sekaligus menguatkan ekosistem pariwisata ramah wisatawan Muslim di Indonesia.
Sebab, Indonesia menduduki peringkat teratas sebagai lokasi wisata Muslim yang paling banyak dikunjungi di antara negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Vice President Commercial Airy, Viko Gara menyatakan sebagai perusahaan penyedia perjalanan beranggaran rendah itu menggandeng sejumlah pemilik penginapan menjadi bagian dari layanan syariah.
Advertisement
Selain menjanjikan, layanan syariah ini berawal dari keinginan para pemilik properti untuk menyediakan akomodasi yang aman, nyaman dan tenang untuk para tamu.
Saat ini sudah ada sebanyak 400 properti Airy Syariah yang tersebar di 50 kota di Indonesia. Properti Airy Syariah ini juga berupaya menghadirkan lingkungan yang "muslim friendly".
Untuk layanan syariah ini pemilik properti juga menolak pasangan tamu yang belum menikah. Sehingga mereka harus dapat menunjukkan beberapa bukti nikah. Ketentuan tersebut pun telah diinformasikan langsung oleh petugas.
"Bukti nikah seperti KTP dengan alamat rumah yang sama ataupun surat bukti lainnya," kata Viko di Singapura, Jumat (18/10/2019).
Viko juga menyebut mayoritas tamu di layanan syariah yaitu keluarga, tamu untuk perjalanan bisnis hingga traveller perempuan. Untuk layanan syariah di perhotelan, dia menyebut Airy menggunakan standar yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Konsultasi dengan MUI
Karena hal itu, Airy juga telah melakukan sejumlah konsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Kementrian Agama (Kemenag).
"Kita akan terus mengikuti regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Jadi standarnya sama semua," ucapnya.
Dalam pameran ITB Asia yang berlangsung pada 17-18 Oktober 2019 ini, perusahaan yang berdiri sejak tiga tahun yang lalu ini ingin mengetahui seberapa besar minat pasar global dalam layanan syariah.
Berdasarkan Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019, pertumbuhan jumlah wisatawan Muslim di seluruh dunia diprediksikan meningkat hingga 156 juta pada tahun 2020.
Advertisement