Jokowi: Jangan Lagi Kerja Kita Berorientasi Proses, tapi Harus pada Hasil

Jokowi mengingatkan para menterinya agar tidak hanya membuat dan melaksanakan kebijakan, tapi juga membuat masyarakat menikmati hasil pembangunan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 20 Okt 2019, 16:46 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2019, 16:46 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Joko Widodo atau Jokowi resmi menjabat Presiden periode 2019-2024. Dalam pidato di depan anggota MPR/DPR, Jokowi mengingatkan tentang adanya risiko yang sangat dinamis serta kompetitif. Untuk menghadapi itu, perlu adanya langkah yang inovatif.

"Kita harus terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru. Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton," ujar Jokowi di Gedung MPR/DPR, Minggu (20/10/2019).

Dia menambahkan, harusnya inovasi bukan hanya pengetahuan semata. Inovasi, tegas Jokowi, adalah budaya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sedikit mengisahkan pada saat pertama di Istana. Saat itu, Ia mengundang masyarakat untuk halalbihalal. Kemudian protokol memintanya untuk berdiri di titik tertentu dan Jokowi pun menurutinya.

"Tahun kedua, halalbihalal lagi, protokol meminta saya berdiri di titik yang sama, di titik itu lagi. Langsung saya bilang ke Mensesneg, 'Pak, ayo kita pindah lokasi. Kalau kita tidak pindah, akan jadi kebiasaan," ujar Jokowi.

Kebiasaan itu, lanjut dia, akan dianggap sebagai aturan dan bahkan nantinya akan dijadikan seperti undang-undang.

"Ini yang namanya monoton dan rutinitas. Sekali lagi, mendobrak rutinitas adalah satu hal. Meningkatkan produktivitas adalah hal lain yang menjadi prioritas. Jangan lagi kerja kita berorientasi proses, tapi harus berorientasi pada hasil-hasil," ucap Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga kerap mengingatkan para menterinya agar tidak hanya membuat dan melaksanakan kebijakan, tetapi juga membuat masyarakat menikmati pelayanan dan hasil pembangunan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Resmi Jabat Presiden dan Wapres

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi. (Liputan6.com)

Setelah melalui serangkaian acara pelantikan, Jokowi dan Ma'ruf Amin resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024. Keduanya dilantik oleh MPR yang disusul dengan pengambilan sumpah.

Pengucapan sumpah dilakukan pada pukul 16.04 WIB.

"Bismillahirrahmannirrahim, Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa," ucap Jokowi di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Setelah itu, Ma'ruf Amin yang mengucapkan sumpah sebagai Wakil Presiden.

"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Wakil Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa," ucap Ma'ruf Amin.

Dengan ini, Jokowi-Ma'ruf Amin resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.

Seusai pengambilan sumpah, Jokowi dan Ma'ruf Amin menandatangani berita acara pelantikan dan penyerahan berita acara pelantikan oleh pimpinan MPR.

Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin menjadi pemenang Pilpres 2019 dengan mengantongi suara 55, 50 persen dari suara nasional sebanyak 154.257.601.

"Pasangan nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin 85.607.362 atau 55,50 persen dari total suara sah nasional. Pasangan nomor urut dua, 68.650.239 atau 44,50 persen dari total suara sah nasional," ujar Komisioner KPU, Evi Novita Ginting, Jakarta, Selasa 21 Mei 2019 dini hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya