Sukseskan Program Jokowi, Kampus Ini Bagi-bagi 2.000 Beasiswa ke Masyarakat

Program 2.000 beasiswa ini sebagai bentuk dukungan Universitas Budi Luhur kepada program pemerintah untuk mendorong 'Indonesia Maju, SDM Unggul'.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 06 Nov 2019, 12:47 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2019, 12:47 WIB
Universitas Budi Luhur (UBL) menawarkan 2.000 beasiswa bagi masyarakat umum.
Universitas Budi Luhur (UBL) menawarkan 2.000 beasiswa bagi masyarakat umum. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

 

 

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Budi Luhur (UBL) menawarkan 2.000 beasiswa bagi masyarakat umum. Rektor Universitas Budi Luhur, Wendi Usino mengatakan, program 2.000 beasiswa ini sebagai bentuk dukungan Universitas Budi Luhur kepada program pemerintah untuk mendorong 'Indonesia Maju, SDM Unggul'.

Beasiswa ini disediakan dengan potongan Biaya Investasi Pendidikan (BIP) sampai dengan 100 persen mengacu pada hasil tes saat proses seleksi.

"Tes untuk program 2.000 beasiswa tahun akademik 2020/2021 ini untuk gelombang pertama telah dilakukan pada 2 November 2019 lalu dan akan disusul gelombang II pada 7 Desember 2019,"ujarnya.

Lebih lanjut Wendi menjelaskan, calon mahasiswa peminat program ini dapat mengikuti tes di Kampus Budi Luhur atau secara online. Calon penerima beasiswa yang berada di luar wilayah Jabodetabek bisa melalui tes online.

Yang menarik, program beasiswa baru untuk 2.000 mahasiswa tahun akademik 2020/2021 ini terbuka untuk peminat yang berprofesi sebagai pengendara ojek online (ojol), juga bagi anak guru/dosen, anak Polisi/TNI, dan anak wartawan.

Ketua Pelaksana Harian Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro mengatakan, pihaknya memberikan program beasiswa khusus bagi para pengendara ojek online (ojol) dengan tujuan agar mereka dapat meningkatkan karier ke jenjang yang lebih baik di masa depan.

"Program 2.000 beasiswa ini idenya dilatarbelakangi beratnya kondisi ekonomi saat ini yang kurang menggembirakan.  Kita ingin mengajak saudara-saudara kita bergabung berkuliah di Universitas Budi Luhur," ujar Kasih Hanggoro.

Dia menambahkan, kampusnya saat ini menerapkan pola perkuliahan e-learning dengan rasio 50 persen tatap muka dan 50 persen via tatap muka menggunakan internet. 

"Jadi mahasiswa tidak harus sering ke kampus. Kebijakan ini membuat aktivitas perkuliahan di kampus jadi lebih longgar karena jumlah mahasiswa yang berada di kampus berkurang. Dari sana kita jadi bisa menerima mahasiswa lebih banyak lagi melalui program beasiswa 2.000 mahasiswa ini," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya