Liputan6.com, Jakarta Untuk mendukung program pemerintah, mewujudkan SDM unggul menuju Indonesia maju, Kementerian Ketenagakerjaan melalui Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP) berharap sekaligus mengajak perusahaan/buyer untuk memberikan perhatian dan dukungan terhadap terhadap pelaku usaha yang baru dirintis, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Menurut Kepala BBPP Kemnaker Chairul Fadhly Harahap, guna mendorong kinerja UMKM itu, diperlukan upaya pendampingan UMKM untuk merambah platform digital dan pasar ekspor dan mendorong inovasi produk UMKM melalui kemitraan pelaku usaha besar.
Baca Juga
"UMKM disebut sebagai penopang ekonomi Indonesia. Namun di tengah digitalisasi yang pesat, UMKM di tanah air belum bisa memaksimalkan peluang itu untuk meningkatkan usahanya, " kata Chairul Fadhly saat membuka sekaligus memberikam arahan Focus Group Disscussion (FGD) bertema "Kemitraan Buyer Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Melalui Ekonomi Kerakyatan" di Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP) Kemnaker, kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (12/11/2019).
Advertisement
Chairul Fadhly mengungkapkan hingga saat ini masih banyak UMKM sulit merambah pasar global untuk memasarkan produk lantaran kurangnya sosialisasi kepada pembeli (buyer). Karenanya, diperlukan adanya komunitas calon pembeli (buyer) dan memastikan keberlanjutan konsistensi serta komitmen dalam kemitraan.
Chairul berharap adanya hubungan pembeli (buyer) dan penjual (supplier) dapat memberikan value bagi kedua pihak. Chairul menilai sangat penting para pelaku UMKM (supplier) diberikan kesempatan dan kemampuan.
"Fokus buyer bukan lagi memaksimalkan profitnya sendiri dan meminimalisir profit UMKM. Kedua pihak berkolaborasi dalam meningkatkan value secara keseluruhan," ujar Chairul.
BBPP lanjut Chairul, memiliki peran dalam upaya memediasi dan memfasilitasi UMKM dan perusahaan agar UMKM dapat meningkat produktivitasnya dan berdaya saing omzetnya.
"Dengan FGD ini, diharapkan menjadin wadah komunikasi, kordinasi, dan sinkrokisasi untuk memunculkan ide, gagasan, pencarian solusi, dan penanganan setiap permasalahan manajemen dan pemasaran demi memajukan UMKM di Indonesia," katanya.
Kabid Program dan Evaluasi BBPP Lucia Hartiningtyas Mardyasari menambahkan kegiatan FGD yang diikuti 50 pelaku UKM di kota Bekasi, bertujuan, untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui ekonomi kerakyatan. Kedua, membentuk komunitas calon pembeli (buyer).
"Ketiga, memastikan keberlanjutan konsistensi dan komitmen dalam kemitraan," kata Chairul.
FGD dihadiri oleh Kabid Pelatihan Produktivitas Disnakertrans Kota Bekasi, Treawan; Kadisnakertrans Bandung Barat, Iing Solihin; Kadisnakertrans kabupaten Kulon Progo, Eko Wisnu Wardhana; Ketua Apindo kota Bekasi, Purnomo; dan perwakilan Kadin Kota Bekasi, Tedy Aliudin.
(*)