KPK Panggil Istri Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara

Endah Kartika Prajawati akan diperiksa sebagai saksi untuk melengkapi berkas penyidikan suaminya.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 13 Des 2019, 11:15 WIB
Diterbitkan 13 Des 2019, 11:15 WIB
Agung Ilmu Mangkunegara
Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara menuju mobil tahanan usai pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (8/10/2019). KPK menahan Agung usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek Dinas PUPR dan Dinas Perdagangan di Kabupaten Lampung Utara. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan memeriksa istri dari Bupati nonaktif Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara, Endah Kartika Prajawati dalam kasus dugaan suap terkait proyek di Dinas PUPR dan Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, Endah akan dimintai keterangan untuk melengkapi berkas penyidikan suaminya.

"Endah Kartika Prajawati akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka AIM (Agung Ilmu Mangkunegara)," ujar Febri saat dikonfirmasi, Jumat (13/12/2019).

KPK menetapkan Bupati nonaktif Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara (AIM) sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait proyek di Dinas PUPR dan Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara.

Bersama Agung, KPK juga menjerat lima orang lainnya, yakni orang kepercayaan Agung, Raden Syahril (RSY), Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lampung Utara Syahbuddin (SYH), Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara Wan Hendri (WHN), dan dua pihak swasta Chandra Safari (CHS) serta Hendra Wijaya Saleh (HWS).

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Suap Miliaran Rupiah

KPK Tunjukkan Uang Hasil OTT Bupati Lampung Utara
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan mendampingi petugas menunjukkan barang bukti hasil operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara di Gedung KPK, Jakarta, Senin (7/10/2019) malam. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Terkait proyek di Dinas Perdagangan, diduga Agung menerima suap dari Hendra senilai Rp 300 juta melalui Wan Hendri dan Raden Syahril.

Uang tersebut terkait dengan tiga proyek di Dinas Perdagangan, yaitu, pembangunan pasar tradisional desa Comook Sinar Jaya, kecamatan Muara Sungkai dengan nilai proyek Rp 1,073 miliar.

Kemudian terkait pembangunan pasar tradisional desa Karangsari kecamatan Muara Sungkai Rp 1,3 miliar, dan konstruksi fisik pembangunan pasar Rakyat Tata Karya (DAK) Rp 3,6 miliar.

Sedangkan terkait dengan proyek di Dinas PUPR Agung telah menerima uang beberapa kali yakni sekitar bulan Juli sebesar Rp 600 juta, pada September menerima Rp 50 juta, pada 6 Oktober, diduga menerima Rp 350 juta. Jadi, total Rp 1 miliar yang sudah diterima Agung terkait proyek di Dinas PUPR ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya