Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur untuk memonitor pengobatan alternatif Ningsih Tinampi yang terletak di Pandaan, Pasuruan. Pasalnya, peminat tempat pengobatan Ningsih semakin membludak.
Khofifah mengatakan, monitoring dilakukan untuk memastikan pengobatan tidak destruktif. Ia mengaku belum menemukan sesuatu yang janggal dari pengobatan Ningsih Tinampi tersebut.
Baca Juga
"Sejauh info yang sampai ke saya, tidak ada sesuatu yang menjadikan destruktif. Jadi kalau misalkan ada zat-zat kimia tertentu pasien ditidurkan, dikasih air, bagaimana memastikan airnya tetap air yang sehat," kata Khofifah di Gedung Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2020).
Advertisement
Menurut dia, Pemprov Jatim juga sudah berkoordinasi dengan RSUD Dr Soetomo dan Universitas Airlangga (Unair) yang telah memiliki program studi pengobatan tradisional. Koordinasi ini dianggap perlu guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Ini bersama Rektor Unair dan Dinas Kesehatan dan Direktur RS Dr Soetomo sudah secara khusus membahas itu. Mungkin satu-satunya fakultas kedokteran di Indonesia yang punya jurusan pengobatan tradisional di Unair. Jadi sebetulnya tetap harus diikuti oleh norma-norma layanan kesehatan yang menghindarikan kemungkinan malpraktik," beber dia.
"Saya meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan monitoring jangan ada sesuatu yang akhirnya destruktif. Tidak sekadar itu, saya juga menyambungkan dengan Rektor Unair dan Dirut RS Dr Soetomo untuk mencari opsi bagimana ruang-ruang pengobatan seperti ini termonitor, terkontrol, sehingga terhindar dari penggunaan malpraktik," lanjut Khofifah soal pengobatan Ningsih Tinampi.
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka