Liputan6.com, Jakarta - Survei Indo Barometer menunjukkan tingkat kepuasan publik kepada 100 hari Presiden Jokowi tinggi. Tingkat kepuasan ini bahkan melampaui tingkat kepuasan 100 hari Jokowi pada periode pertama.
Pada survei teranyar Indo Barometer, tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi sebesar 70,1 persen yang terbagi 12,3 persen sangat puas dan 57,8 cukup puas.
Yang menyatakan tidak puas 27,4 persen dengan pembagian 25,1 persen kurang puas dan 2,3 persen tidak puas. Sementara responden yang menyatakan tidak tahu sebanyak 2,6 persen.
Advertisement
Tingkat kepuasan itu lebih besar dibandingkan lima tahun lalu. Pada survei nasional Indobarometer 2015, tingkat kepuasan kepada Jokowi 57,5 persen. Sedangkan yang tak puas sebesar 37,5 persen.
"Jokowi punya modal lebih jauh dibandingkan 5 tahun lalu," ujar Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (16/2/2020).
Sementara itu beda kepuasan publik terhadap kinerja wakil presiden. Publik terlihat tak terlalu puas dengan tingkat kepuasan sebesar 49,6 persen, yang dibagi 5,9 persen sangat puas, 43,7 persen cukup puas. Dalam survei yang menyatakan tidak puas mencapai 37,5 persen dengan pembagian 32,7 persen kurang puas dan 4,8 persen tidak puas. Tidak tahu 12,9 persen.
Kepuasan kinerja Wapres Ma'ruf Amin ini lebih rendah dibandingkan Jusuf Kalla. Pada 100 hari Jusuf Kalla, tingkat kepuasan 53,3 persen dan tidak puas 38,8 persen.
Namun, kinerja menteri 100 hari lebih tinggi dibandingkan Wapres Ma'ruf. Tingkat kepuasan menteri Kabinet Indonesia Maju sebesar 54,4 persen dan tidak puas 28,1 persen.
"Kepuasan menteri, di atas kepuasan Wapres Maruf Amin," kata Qodari.
Isu Ekonomi Masih Dominasi
Sementara, masyarakat tidak berubah dalam isu yang dianggap penting hari ini dibandingkan lima tahun lalu. Ekonomi masih mendominasi. Publik melihat tiga isu terpenting adalah ekonomi (32,1 persen), lapangan pekerjaan (15,8 persen), harga bahan pokok (11,3 persen).
Tidak jauh berbeda dengan lima tahun lalu, ekonomi (21,6 persen), harga kebutuhan pokok mahal (19,6 persen) dan korupsi, kolusi, dan nepotisme (14,6 persen).
Survei nasional Indo Barometer ini dilaksanakan 9-15 Januari. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dari seluruh Indonesia. Margin of error survei sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Advertisement